kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengusaha Kesulitan Cari Kapal Pengangkut Ekspor CPO, Ini Penyebabnya


Senin, 11 Juli 2022 / 18:35 WIB
Pengusaha Kesulitan Cari Kapal Pengangkut Ekspor CPO, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Pengusaha kelapa sawit sulit memperoleh kapal pengangkut CPO untuk tujuan ekspor.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengusaha kelapa sawit mengaku sedang kesulitan melakukan ekpsor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO). Gara-garanya, mereka sulit memperoleh kapal pengangkut CPO untuk tujuan ekspor.

Direktur The National Maritime Institute (Namarin) Siswanto Rusdi menilai fenomena ini merupakan bagian dari bisnis di bidang pelayaran untuk menaikan harga sewa kapal pengangkut CPO.

“Menurut saya ini bagian dari strategi bidang pelayaran untuk menaikan nilai sewa kapalnya. Jadi kalau kapalnya langka, harga naik naik,” tutur Siswanto kepada Kontan.co.id, Senin (11/7).

Dia mengatakan, dalam dunia bisnis perkapalan, hal ini sudah beberapa kali terjadi. Seperti adanya kelangkaan kapal muatan komoditas tertentu, lalu kapal tersebut akan muncul kembali ketika sudah ada kenaikan harga sewa kapal baru.

“Kemarin juga baru ada kejadian pada kapal muat peti kemas yang tiba-tiba langka, terus muncul kembali dengah kenaikan harga sewa," kata Siswanto.

Baca Juga: Kejaksaan Agung Periksa Dua Orang Saksi Kasus Ekspor CPO dan Turunannya

Ia menyebut, jarang sekali eksportir baik ekportir CPO maupun eksportir komoditi lainya, dapat berhubungan langsung dengan para pemilik kapal. Biasanya agen-agen kapal yang menghubungkan mereka untuk mendapatkan kapal.

Namun, agen kapal pun harus melalui 3-4 rantai penghubung untuk bisa bertemu dengan pemilik kapal langsung.

Dalam dunia eksportir saja, proses ini sudah memakan banyak biaya. Namun, kata dia, begitulah bisnis pelayaran berjalan.

“Bisnis ini sebetulnya sudah biasa. Makanya ada PT-PT atau agen yang jasanya memang broker kapal di Indonesia, di Jakarta banyak. Jadi inilah yang kemudian dapat memainkan harga dan menahan kapal sampai bertemu dengan harga yang cocok,” jelas Siswanto.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martoni mengeluhkan kesulitan mencari kapal angkut CPO untuk tujuan ekspor.

Ia bilang, banyak kapal yang semula mengangkut CPO dari indonesia beralih mengangkut minyak mentah dari Rusia. Akibatnya, ini berdampak keterlambatan pada proses ekspor CPO.

"Saat pelarangan ekspor CPO para pemilik kapal mengalihkan kapalnya untuk angkut crude oil dari Rusia. Hal seperti ini bukan rutin terjadi karena kapal itu biasanya kontrak jangka panjang bukan model on the spot. Ini karena mereka tidak mungkin membiarkan kapal mereka tidak beroperasi sedangkan waktu itu jangka waktu pelarangan ekspor CPO tidak ada,” jelas Eddy.

Baca Juga: Harga Komoditas Andalan Ekspor Indonesia Terancam Turun pada Semester II 2022

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×