kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pengusaha ritel minta dimasukkan jadi salah satu sektor prioritas tahun ini


Senin, 12 April 2021 / 06:15 WIB
Pengusaha ritel minta dimasukkan jadi salah satu sektor prioritas tahun ini


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Pengusaha ritel meminta pemerintah untuk membuat sektor perdagangan, termasuk sektor perdagangan ritel menjadi salah satu sektor prioritas di tahun 2021 ini. 

Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel idnonesia (Aprindo), Roy Mandey, mengatakan, sektor perdagangan ritel juga termasuk salah satu sektor yang terdampak besar dari pandemi ini. Plus, sektor ini juga berkaitan dengan konsumsi rumah tangga yang dominan ke pertumbuhan ekonomi. 

“Kami butuh vaksinasi keuangan, selain vaksinasi pandemi. Karena tanpa itu, kami tak tahu kemana,” ujar Roy dalam Sarasehan Akselerasi Pemulihan Ekonomi Nasional, Jumat (9/4). 

Roy lalu menjelaskan, dari seluruh anggota Aprindo di seluruh Indonesia, hampir setiap hari tercatat ada 1 toko yang tutup karena pandemi ini. Bahkan, dalam 3 bulan, sudah ada 90 toko yang tutup, termasuk minimarket, supermarket, department store, maupun tenant

Baca Juga: Aprindo berharap aturan larangan mudik dapat ditinjau kembali, ini alasannya

Dengan tutupnya toko ritel tersebut, ini tentu membuat pegawai di dalamnya kehilangan pekerjaan. Bukan jumlah kecil, Roy mengatakan tenaga kerja yang diserap anggotanya ada 2 juta orang. 

Untuk memperpanjang napas sektor ritel, pengusaha ritel tentu membutuhkan dana pinjaman. Sayangnya, pengusaha ritel mengalami kesulitan akses ke perbankan. 

Yang membuat mereka heran, saat berkomunikasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun, disebut belum ada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk tenis (juklas juknis). 

“Padahal industri banyak yang sakit, termasuk kami. Namun dana di bank berlimpah. Kami perlu untuk tetap bertahan dan beroperasional, sebagai sektor kedua yang harus tetap buka selain rumah sakit,” tandasnya. 

Selanjutnya: Aprindo minta pemerintah segera vaksinasi bagi pekerja ritel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×