kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha sebut harga sapi bakalan alami kenaikan


Senin, 04 Januari 2021 / 21:13 WIB
Pengusaha sebut harga sapi bakalan alami kenaikan
ILUSTRASI. Seorang peternak memandikan sapi di kandangnya di Kali Deres, Jakarta Barat, Rabu (25/7). FOTO ANTARA/Zabur Karuru/ss/ama/12


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo) menyebut harga sapi bakalan melonjak. Kenaikan harga tersebut telah terjadi sejak bulan Agustus 2020 lalu. 

Harga sapi bakalan asal Australia saat ini telah mencapai US$ 3,7 per kilogram (kg) dari sebelumnya US$ 3 per kg. "Artinya landing cost sudah mencapai Rp 52.000 per kg berat hidup," ujar Direktur Eksekutif Gapuspindo Joni Liano saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (4/1).

Baca Juga: Harga tahu dan tempe melonjak, ini penjelasan Kemendag

Kenaikan tersebut berpengaruh besar bagi biaya produksi pengusaha peternak sapi potong. Pasalnya harga sapi bakalan merupakan komponen terbesar dalam biaya produksi selain pakan dan kurs dolar.

Beberapa hal diakui oleh Joni menjadi faktor penyebab naiknya harga sapi bakalan. Peternak Australia melakukan repopulasi untuk memenuhi permintaan. "Banyak permintaan dari Vietnam dan Cina, demand dalam negeri Australia meningkat," terang Joni.

Sebagai informasi saat ini harga daging sapi di Indonesia juga mengalami kenaikan. Harga daging sapi berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) terpantau sebesar Rp 122.200 per kg.

Selanjutnya: Kementan pastikan terus berupaya tingkatkan produktivitas tebu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×