Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Sepanjang 2018 PT Baramulti Suksessarana Tbk menorehkan penjualan sebesar US$ 443,43 juta atau bertumbuh 12,96% dari tahun 2017 sebesar US$ 392,57 juta.
Seiring dengan meningkatnya penjualan, beban pokok penjualan juga meroket 29,15% menjadi US$ 286,01 juta dari tahun 2017 sebanyak US$ 221,45 juta.
Sehingga emiten berkode saham BSSR ini mencatatkan laba bruto US$ 157,41 juta turun 8,01% dari laba kotor tahun 2017 sebesar US$ 171,12 juta. Selain itu, beban penjualan dan distribusi juga meningkat jadi US$ 57,29 juta dari sebelumnya US$ 50,54 juta.
Alhasil laba bersih BSSR menyusut 16,61% US$ 69,06 juta, padahal pada tahun 2017 mereka mengantongi laba bersih US$ 82,82 juta. Dari segi kinerja operasional, pada tahun lalu BSSR memproduksi batubara sebesar 10,82 juta ton batubara, angka ini naik 19,16% dari realisasi produksi tahun 2017 sebanyak 9,01 juta ton.
Sementara itu, berdasarkan laporan tahunan yang dipublikasikan pada Rabu (6/3), mereka mencatatkan penjualan batubara sebanyak 10,59 juta ton naik dari tahun 2017 9,39 juta ton.
Perusahaan menjual 36,45% batubara ke pasar domestik, kemudian 28,05% ke India, 22,80% ke pasar Tiongkok, 9,12% ke pasar Korea Selatan, dan 3,58% ke pasar lainnya seperti Vietnam, Malaysia, Taiwan, Thailand, Filipina, dan Jepang.
Manajemen BSSR menyebut, selama tahun lalu mereka memproduksi batubara berkalori 3.700 kcal/kg untuk pasar India dan Tiongkok. Sementara itu, mereka juga memenuhi ketentuan DMO 25%.
“Dengan kondisi perusahaan yang awalnya melayani pasar domestic, kebijakan pemerintah untuk memberlakukan secara ketat DMO dapat dianggap membawa dampak positif,” kata manajemen BSSR dalam keterbukaan informasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News