Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan ekspor komoditas karet PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) pada kuartal III 2017 menurun drastis, yakni sebesar 84% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Dalam laporan keungan JAWA kuartal III-2017, penjualan ekspor karet sebesar Rp 974 juta. Sementara pada kuartal III-2016 penjualan ekspor karet JAWA sebesar Rp 6,3 miliar. Sementara itu, penjualan karet dalam negeri justru mengalami peningkatan sebesar 5,5% dari Rp 235 miliar menjadi Rp 228,7 miliar.
Ketua Umum Dewan Karet Indonesia Azis Pane berpendapat, hal ini bisa saja diakibatkan harga karet di pasar tradisional yang cenderung menurun dalam beberapa bulan terakhir. "Harga karet memang bervariasi namun harga karet di pasar tradisional memang cenderung melemah karena pasokan karet yang berlebih," jelas Azis kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11).
Menurut Azis, harga karet memang sempat melonjak beberapa bulan lalu, namun kenaikan harga tersebut hanya berlangsung beberapa saat. Dia bilang, harga karet tertinggi tahun ini sekitar US$ 2,4 per kg.
Sementara itu penjualan JAWA pada periode ini pun menurun sekitar 0,9% dari Rp 422 miliar menjadi Rp 418 miliar. Penjualan ini juga merupakan kontribusi dari penjualan minyak dan biji sawit, teh serta kopi yang dijual di dalam negeri. Adapun JAWA masih mencatat rugi sekitar Rp 104 miliar di kuartal III tahun ini. .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News