kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan kendaraan Tunas Ridean di kuartal pertama tahun 2018 menurun tipis


Jumat, 20 April 2018 / 10:15 WIB
Penjualan kendaraan Tunas Ridean di kuartal pertama tahun 2018 menurun tipis


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil PT Tunas Ridean Tbk pada tahun 2017 hanya tumbuh 1% dibandingkan  dengan penjualan pada periode yang sama tahun 2016. Pada tahun 2017, penjualan mobil emiten berkode saham TURI di Bursa Efek Indonesia tersebut tercatat sebanyak 51.504 unit. Angka itu naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 50.990 unit.

Sementara penjualan mobil di kuartal I-2018 masih turun dibandingkan kuartal I-2017. "Data Januari hingga Maret 2018, penjualan mobil baru masih menunjukkan penurunan sebesar 7%," ucap Kent Teo, Direktur PT Tunas Ridean Tbk saat paparan publik, Kamis (19/4).

Periode Januari-Maret 2017, TURI membukukan penjualan sebanyak 14.828 unit. Sedangkan periode yang sama tahun 2018, perusahaan ini hanya menjual sebanyak 13.749 unit. Penurunan penjualan terbesar selama kuartal-I 2018 terjadi pada  Tunas Toyota, yakni  sebesar 20%.  "Penurunan ini disebabkan karena kami sudah tidak memiliki unit tahun 2017, sedangkan pasar masih mencari unit tersebut," jelas Rico Setiawan, Direktur Utama TURI.

Penjualan mobil Tunas BMW justru tumbuh 41% selama kuartal-I 2018 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. TURI mencatatkan penjualan Tunas BMW sebanyak 333 unit, tumbuh dari periode sebelumnya yakni 237 unit.

Sedangkan Tunas Daihatsu juga tercatat tumbuh 16% selama kuartal-I 2018. Dari 4.698 unit pada periode yang sama tahun 2017 menjadi 5.430 unit pada kuartal-I 2018.

Tahun ini, Tunas Ridean  menganggarkan belanja modal  atau capital expenditure sebesar Rp 554 miliar. Belanja modal tersebut sebagian besar  untuk pengembangan lini bisnis rental TURI yaitu sebanyak Rp 439 miliar. Angka tersebut naik 10% dibandingkan capex pada tahun 2017.

Sementara Rp 115 miliar sisanya mengalir ke otomotif. Nilai tersebut turun 24% dibandingkan besaran anggaran tahun 2017 yang mencapai
Rp 152 miliar. "Sekitar Rp 400 miliar dialokasikan untuk membeli fleet untuk pelanggan kami," ucap Rico.

Hingga kuartal-I 2018 ini, dana capex tersebut telah digunakan untuk membeli 300 unit mobil. Nantinya, mobil tersebut untuk menambah investasi lini bisnis rental TURI. Jika dibandingkan, di tahun 2017 kontribusi otomotif dalam pendapatan bersih tahun buku 2017 sebesar 95%. Adapun selebihnya berasal dari lini bisnis rental.

Pendapatan bersih grup untuk tahun buku 2017 naik 4% dibanding tahun 2016 menjadi Rp 12,9 triliun. Pencapaian tersebut meningkat secara compound annual growth rate (CAGR) 3% selama tahun 2013 sampai  2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×