Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan alat berat Komatsu milik PT United Tractors Tbk (UNTR) sepanjang periode April 2023 mengalami penurunan.
Mengutip laporan bulanan, Senin (29/5), pada April 2023, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menjual 325 unIt Komatsu, menurun 41,8% dari penjualan di April 2022 yang mencapai 559 unit.
Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan, turunnya penjualan Komatsu di bulan April dikarenakan libur panjang perayaan Idul Fitri (lebaran).
“Penjualan akan mengalami rebound di bulan ini,” kata Sara.
Meski mengalami koreksi di periode April, penjualan Komatsu di sepanjang empat bulan pertama 2023 masih naik. UNTR tercatat menjual 2.116 unit alat berat Komatsu. Jumlah ini naik tipis 2,61% dari penjualan di periode yang sama tahun lalu sebanyak 2.062 unit.
Baca Juga: Potensi Besar, VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) Fokus Kembangkan Bus dan Truk Listrik
Mayoritas penjualan UNTR masih didominasi oleh sektor pertambangan, yakni mencapai 63% dari total penjualan, disusul penjualan ke sektor konstruksi sebesar 15%, sektor kehutanan sebesar 13%, dan sektor agribisnis sebesar 7%.
Adapun pangsa pasar alias market share Komatsu per April 2023 sebesar 32%.
Asal tahu, UNTR mengerek proyeksi penjualan alat berat Komatsu tahun ini, dari sebelumnya di angka 5.700 menjadi 6.000 unit.
Naiknya estimasi ini karena adanya kesanggupan dari pihak Komatsu untuk men-supply alat berat hingga mencapai jumlah tersebut. Kata Sara, permintaan terbesar masih datang dari sektor pertambangan.
“Permintaannya sudah ada, supply-nya yang diupayakan bisa memenuhi,” kata Sara.
Ini berarti, per April 2023 UNTR sudah memenuhi 35,26% dari target penjualan tahun ini. Sara menilai, sejauh ini penjualan komatsu masih in-line dengan target yang dipasang.
Dalam riset tertanggal 4 Mei 2023, analis Henan Putihrai Sekuritas Alroy Soeparto menilai UNTR mampu menjual hingga 6.000 unit Komatsu tahun ini.
Selain itu, dia juga meyakini UNTR akan mampu menjual 10,3 juta ton batubara, memproduksi 125 juta ton batubara dengan volume pengangkutan lapisan penutup alias overburden (OB) removal hingga 1,2 miliar bank cubic meter (bcm) di tahun ini. Penjualan emas UNTR tahun ini diestimasikan mencapai 175.000 oz.
Alroy mempertahankan perkiraan pendapatan dan laba bersih UNTR tahun ini, masing-masing sebesar Rp 130,9 triliun dan Rp 21,6 triliun, seiring kinerja UNTR sepanjang triwulan pertama yang sejalan dengan perkiraan Henan Putihrai Sekuritas dan konsensus.
Baca Juga: Kebutuhan Pupuk Tinggi, Saraswanti Anugerah Makmur (SAMF) Yakin Raih Target Kinerja
Alroy mempertahankan rekomendasi buy saham UNTR dengan target harga Rp 37.000 per saham. Secara historis, rata-rata price to earnings (P/E) 5 tahunan UNTR berada di level 10,4 kali, diperdagangkan di atas valuasi peers seperti PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) yang diperdagangkan 7,1 kali dan PT Samindo Resources Tbk (MYOH) yang diperdagangkan 9,0 kali.
Namun, saat ini UNTR diperdagangkan dengan rasio P/E 4,4 kali, berada di bawah HEXA (5,7 kali) dan MYOH (16,2 kali).
“Kami memandang UNTR layak mendapatkan valuasi P/E premium seiring dengan posisi Komatsu sebagai pemimpin pangsa pasar alat berat domestik, yakni sebesar 32%,” tulis Alroy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News