Reporter: Epung Saepudin | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Realisasi penjualan MinyaKita di sepuluh hari pertama bulan Juni sudah lebih baik dibanding bulan lalu. Menurut Direktur Bina Pasar dan Distribusi Departemen Perdagangan (Depdag) Jimmy Bella, penjualan MinyaKita berhasil menembus 335 ribu liter selama Juni melalui program Kepedulian Sosial Perusahaan (KSP).
Sebagai perbandingan saja, berdasarkan data Depdag per 31 Mei lalu, rata-rata penjualan MinyaKita hanya 215 ton sebulan atau 21,5% dari target penyaluran rata-rata yang sebesar 1.000 ton per bulan. Jika ditotalkan, hingga bulan lalu, penjualan MinyaKita hanya mencapai 860 ton atau 860 ribu liter. Komposisi penjualan terbesar dilakukan oleh Sinar Mas (SMART) sebesar 285.999 liter. Baru kemudian disusul oleh Asian Agri sebanyak 190.000 liter, Musim Mas 150.000 liter, Wilmar Internasional 77.500 liter, Salim Ivomas Pratama 72.000 liter, Astra Agro Lestari 45.896 liter dan Panca Nabati 20.000 liter.
Tingginya penjualan MinyaKita juga didorong oleh masuknya produsen minyak goreng baru yang ikut melakukan penjualan, yaitu PT Darmex Oil and Fats. Darmex berhasil menjual sebanyak 87 ribu liter MinyaKita.
Meskipun penjualan MinyaKita di bulan Juni melonjak, namun angkanya masih jauh dari sasaran sebesar 1.000 ton per bulan. Depdag berjanji akan terus mendorong penjualan MinyaKita sesuai target hingga akhir tahun. "Pemerintah akan memberikan publisitas yang positif kepada produsen yang ikut," kata Mari Elka Pangestu, Menteri Perdagangan.
Dalam kesempatan yang sama, Mendag juga menetapkan harga jual MinyaKita tidak mengalami perubahan di level Rp 7000. Sementara, harga komersial Minyakita juga tetap sebesar Rp 9 ribu per liter. "Harga masih tetap, mengingat harga CPO turun dalam beberapa minggu ini," kata Mari. Meski begitu Depdag akan terus mengevaluasi pergerakan harga CPO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News