kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.986.000   17.000   0,86%
  • USD/IDR 16.840   67,00   0,40%
  • IDX 6.671   57,91   0,88%
  • KOMPAS100 964   11,18   1,17%
  • LQ45 750   8,25   1,11%
  • ISSI 212   1,73   0,82%
  • IDX30 390   4,23   1,10%
  • IDXHIDIV20 469   4,13   0,89%
  • IDX80 109   1,34   1,24%
  • IDXV30 115   1,39   1,22%
  • IDXQ30 128   1,27   1,00%

Penjualan Mobil Bekas Jelang Lebaran Diprediksi Lebih Ngegas! Merek Ini Banyak Dicari


Sabtu, 08 Maret 2025 / 17:05 WIB
Penjualan Mobil Bekas Jelang Lebaran Diprediksi Lebih Ngegas! Merek Ini Banyak Dicari
ILUSTRASI. Permintaan mobil bekas, khususnya di segmen tertentu, akan meningkat menjelang mudik Lebaran 2025. . (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Leni Wandira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren belanja musiman yang mulai terasa menjelang Lebaran tahun ini diperkirakan akan membawa optimisme bagi pasar mobil bekas, meskipun kondisi ekonomi masih mengalami tekanan.

Pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, memproyeksikan bahwa permintaan mobil bekas, khususnya di segmen tertentu, akan meningkat menjelang mudik Lebaran 2025.  

Menurut Yannes, tren harga mobil bekas tahun ini akan berbeda dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, harga mobil bekas relatif stabil dengan sedikit kenaikan karena daya beli masyarakat masih tertekan oleh inflasi dan dampak pelemahan ekonomi pasca-pandemi. 

Baca Juga: Autopedia (ASLC) Tangkap Peluang Permintaan Mobil Bekas yang Meningkat Jelang Lebaran

"Insentif PPnBM untuk mobil baru juga berkontribusi terhadap penurunan harga mobil bekas tahun lalu, karena konsumen lebih tertarik pada mobil baru dengan harga lebih kompetitif," ujar Yannes kepada KONTAN, Jumat (7/3).

Namun, tahun ini situasinya berbeda. Tidak adanya insentif serupa untuk mobil baru, ditambah dengan inflasi dan suku bunga tinggi, membuat permintaan mobil bekas, terutama di segmen LCGC dan Low MPV, mengalami peningkatan. 

Meski begitu, kenaikan harga tidak akan merata di semua model. Model-model populer dengan stok terbatas cenderung mengalami kenaikan harga, sedangkan model lain bisa stagnan atau bahkan turun karena persaingan pasar yang ketat.  

Menjelang Lebaran 2025, harga mobil bekas diperkirakan akan naik, terutama untuk merek dan model yang paling dicari untuk kebutuhan mudik. 

Baca Juga: Bagaimana Cara Mengenali Mobil Bekas Banjir? Kenali Lewat 7 Langkah Ini

Kenaikan harga kemungkinan besar terjadi pada kategori MPV, khususnya Low MPV dari merek Jepang seperti Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, Honda Mobilio, dan Mitsubishi Xpander, serta Medium MPV seperti Toyota Innova. 

"Mobil-mobil ini selalu diminati karena kapasitas penumpangnya yang besar, menjadikannya pilihan utama untuk perjalanan mudik keluarga," ujarnya.

Selain itu, mobil-mobil di segmen LCGC seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Toyota Calya, dan Honda Brio Satya juga mengalami lonjakan permintaan. Kendaraan ini tetap menjadi pilihan banyak konsumen karena harga yang lebih terjangkau, efisiensi bahan bakar, serta performa mesin yang cukup handal.  

Di sisi lain, segmen SUV kompak seperti Honda HR-V, Suzuki XL7, Toyota Rush, dan Daihatsu Terios juga mengalami kenaikan harga. Popularitas SUV yang lebih tangguh dan cocok untuk berbagai kondisi jalan menjadikannya pilihan menarik bagi konsumen yang ingin kendaraan dengan fleksibilitas lebih tinggi.  

Menurut Yannes, peningkatan permintaan mobil bekas ini juga dipengaruhi oleh kelangkaan pasokan mobil baru akibat krisis chip global dan inflasi yang masih terkendali. Namun, besaran kenaikan harga tetap akan bervariasi tergantung pada model, kondisi kendaraan, dan lokasi penjualan.  

Baca Juga: Cek 5 Rekomendasi Mobil Bekas Rp 40 Jutaan untuk Persiapan Mudik 2025

Saat ini, terjadi perbedaan tren yang signifikan antara mobil konvensional berbahan bakar bensin (ICE) dan mobil listrik atau hybrid (xEV) di pasar mobil bekas. Permintaan mobil bekas konvensional, khususnya MPV dan LCGC, cenderung meningkat menjelang Lebaran karena kebutuhan mudik. 

"Namun, kenaikan harga lebih moderat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena daya beli masyarakat masih terbatas dan persaingan dengan mobil listrik yang semakin terjangkau," ungkapnya.

Di sisi lain, permintaan mobil listrik (BEV) dan hybrid (HEV) terus meningkat, didorong oleh insentif pemerintah serta efisiensi operasional yang lebih tinggi dibandingkan mobil berbahan bakar bensin. 

Meski begitu, harga mobil listrik bekas cenderung mengalami penurunan signifikan karena depresiasi teknologi baterai yang cepat berubah. 

Sementara itu, mobil hybrid memiliki nilai jual kembali (resale value) yang lebih stabil karena masih mengandalkan mesin bensin, sehingga tidak mengalami keterbatasan jarak tempuh dan ketersediaan infrastruktur SPKLU di luar kota besar.  

Tren pencarian dan transaksi mobil bekas di platform online menjelang Lebaran 2025 juga diperkirakan akan meningkat. Menurut Yannes, fenomena ini didorong oleh beberapa faktor utama, seperti meningkatnya kebutuhan mudik yang membuat mobil bekas menjadi alternatif yang lebih terjangkau dibandingkan mobil baru.  

Baca Juga: Kredit Mobil Bekas Masih Bakal Ngegas

Kemudahan akses melalui platform digital memungkinkan konsumen untuk mencari, membandingkan, dan membeli kendaraan dengan lebih efisien. 

Banyak platform online dan dealer juga menawarkan promo serta diskon khusus menjelang Lebaran untuk menarik pembeli. Selain itu, kebiasaan bertransaksi secara daring yang meningkat sejak pandemi turut memperkuat tren ini.  

Meski demikian, peningkatan pencarian dan transaksi mobil bekas mungkin tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya karena daya beli yang masih tertekan serta persaingan dengan mobil listrik baru yang semakin terjangkau. 

Di sisi lain, penurunan penjualan mobil konvensional sebesar 19,4% pada 2024 dan meningkatnya minat pada mobil hybrid dan listrik menunjukkan adanya pergeseran tren pasar yang dipengaruhi oleh efisiensi biaya operasional, meskipun infrastruktur SPKLU masih terbatas di luar Jabodetabek dan rest area tol di Pulau Jawa.  

Bagi konsumen yang ingin membeli mobil bekas menjelang Lebaran, Yannes menyarankan untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh agar tidak mengalami kerugian besar. Salah satu langkah penting adalah menggunakan jasa mekanik profesional yang berpengalaman dalam menilai kondisi kendaraan.  

Pemeriksaan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari kondisi mesin, transmisi, kelistrikan, hingga bagian eksterior dan interior mobil. Mesin harus dipastikan bebas dari kebocoran oli dan bekerja tanpa suara yang tidak normal. 

Transmisi, baik manual maupun otomatis, perlu dicek apakah perpindahan giginya halus atau tidak. Kelistrikan juga harus diperiksa, terutama bagian baterai, alternator, dan kabel-kabel utama yang bisa mempengaruhi performa mobil.  

Baca Juga: Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Andalkan Motor dan Mobil Bekas

Selain itu, pembeli harus waspada terhadap mobil bekas banjir yang mungkin dijual di pasaran. Beberapa tanda yang bisa dikenali adalah bau apek atau lembap di dalam kabin, adanya endapan lumpur di bawah karpet dan jok, serta noda air pada interior. Karat pada bagian bawah mobil dan di dalam ruang mesin juga bisa menjadi indikasi bahwa kendaraan pernah terendam air.  

Pemeriksaan dokumen kendaraan juga tidak kalah penting. Pastikan BPKB, STNK, dan faktur pembelian mobil sesuai dengan identitas kendaraan. Status hukum mobil harus jelas, baik dari sisi legalitas maupun riwayat servis dan asuransi.  

Yannes menekankan pentingnya melakukan test drive sebelum membeli mobil bekas. Uji coba ini harus dilakukan di berbagai kondisi jalan untuk memastikan bahwa kendaraan dalam keadaan prima. Jika ada masalah selama test drive, sebaiknya negosiasi ulang harga atau mencari pilihan lain yang lebih baik.  

Terakhir, pembeli disarankan untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan. Membandingkan harga dari berbagai sumber, baik dealer maupun penjual individu, dapat membantu mendapatkan harga terbaik yang sesuai dengan kondisi kendaraan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×