kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.444.000   1.000   0,07%
  • USD/IDR 15.340   65,00   0,42%
  • IDX 7.832   19,65   0,25%
  • KOMPAS100 1.193   8,54   0,72%
  • LQ45 967   7,57   0,79%
  • ISSI 228   1,17   0,52%
  • IDX30 493   4,42   0,90%
  • IDXHIDIV20 594   3,60   0,61%
  • IDX80 136   1,13   0,84%
  • IDXV30 139   0,76   0,55%
  • IDXQ30 165   1,38   0,84%

Penjualan Mobil Bekas Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Naik 14% di Semester I-2024


Selasa, 13 Agustus 2024 / 20:15 WIB
Penjualan Mobil Bekas Mitra Pinasthika Mustika (MPMX) Naik 14% di Semester I-2024
ILUSTRASI. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk telah menjual sebanyak 1.900 unit mobil bekas sepanjang semester 1-2024.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) telah menjual sebanyak 1.900 unit mobil bekas sepanjang semester 1-2024. Angka penjualan itu tumbuh 14% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Penjualan mobil bekas di Perseroan melalui bisnis balai lelang AUKSI sampai dengan semester I-2024 mengalami peningkatan sebesar 14% YoY menjadi 1.900 unit," kata GM Corporate Communication & Sustainability MPMX, Natalia Lusnita kepada Kontan, Selasa (13/8).

Menurut Natalie, Kenaikan harga dari mobil baru yang melonjak sangat tinggi membuat masyarakat yang masih membutuhkan kendaraan pribadi beralih ke mobil bekas yang secara value of money lebih dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangannya. 

Baca Juga: Harga Hatchback Bekas bulan Agustus 2024, Honda Jazz Dibanderol Mulai Rp 70 jutaan

"Sehingga saat ini permintaan mobil bekas masih menunjukkan adanya pertumbuhan. Hal ini juga terlihat dari permintaan mobil bekas di AUKSI sejauh ini masih stabil," ungakpnya.

Asal tahu saja, tren penurunan penjualan mobil nasional telah terjadi dalam beberapa bulan terakhir. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional turun 21% year on year (YoY) menjadi 334.969 unit pada Januari-Mei 2024.

Menurut Natalia, perseroan melihat banyak faktor yang menyebabkan penjualan mobil baru menurun. Salah satunya karena indonesia masih dihadapkan pada tantangan ekonomi global dan nasional. 

Beberapa faktor seperti kenaikan suku bunga acuan yang menahan atau menunda masyarakat untuk membeli mobil baru, kemudian kenaikan harga mobil baru yang melonjak sangat tinggi yang tidak disertai kemampuan daya beli masyarakat turut menjadi penyebab lesunya penjualan mobil baru.

"Tentunya bagi mereka yang tetap membutuhkan kendaraan pribadi, sebagai alternatif akan beralih ke mobil bekas yang secara value of money lebih dapat menyesuaikan dengan kondisi keuangannya. Dan ini juga terefleksikan dari adanya pertumbuhan dari bisnis mobil bekas hingga semester 1-2024," ungkapnya.

Optimis penjualan lebih baik di semester II-2024

Untuk itu, emiten konsumer otomotif yang yang bergerak di bidang perdagangan, jasa, industri, dan pengangkutan darat itu optimis untuk mencatakan penjualan yang lebih baik lagi di sisa tahun ini

Lantas keyakinan perseroan untuk mencatatkan pertumbuhan penujalan ini diiringi dengan beberapa strategi. Dan tak hanya memanfaatkan lonjakan harga mobil baru nasional saat ini. Melainkan juga mempertahankan layanan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pada pelanggan.

"AUKSI juga akan meningkatan layanan seperti memperluas jangkauan pelayanan penitipan mobil bekas dari perusahaan-perusahaan maupun perorangan sehingga masyarakat mendapatkan lebih banyak pilihan mobil bekas dengan harga jual kompetitif, dengan terus memastikan kualitas mobil bekas yang dijual," jelasnya.

Selain itu, bergabungnya bisnis B2B Carro ke AUKSI juga merupakan salah satu strategi untuk menambah pasokan/supply mobil bekas perusahaan. Termasuk dengan menjalin kerjasama dengan lebih banyak lagi diler dan perusahaan multi-finance.

Perseroan juga melihat kebutuhan mobil bekas masih berprospek baik di sisa tahun ini, dimana masyarakat masih memilih membeli mobil bekas tidak selalu disebabkan karena tidak mampu membeli mobil baru. Tetapi juga karena pertimbangan value for money dimana depresiasi menjadi faktor mobil bekas tetap memiliki pangsa pasar sendiri. 

"Masyarakat Indonesia tidak masalah dengan mobil bekas selama kondisi mobil masih baik dan harga yang kompetitif. Selain itu, kenaikan harga baru yang signifikan tinggi untuk mobil-mobil baru juga mendorong masyarakat untuk memilih mobil bekas," pungkasnya.

Baca Juga: Bos Astra International (ASII) Bocorkan Strategi Investasi, Simak Sektor Incarannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×