kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan semen diperkirakan baru membaik tahun depan


Kamis, 12 November 2020 / 15:30 WIB
Penjualan semen diperkirakan baru membaik tahun depan


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan semen merasakan tekanan dampak pandemi Covid-19 turut. Sejak awal tahun hingga Oktober 2020, pasar semen domestik mengalami kontraksi -9,7%.

Hal ini juga tampak dari dua perusahaan semen, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Volume penjualan SMGR Group hingga sembilan bulan pertama 2020 sebesar 29,13 juta ton atau menurun 2,9% dari realisasi penjualan di periode yang sama tahun lalu yakni 30,01 juta ton.

INTP mencatat realisasi volume penjualan semen sebanyak 12,19 juta ton hingga September 2020. Volume penjualan ini turun 9,7% dari realisasi tahun sebelumnya yang mencapai 13,50 juta ton.

Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menilai, hingga akhir tahun, prospek penjualan semen diperkirakan masih lemah. Selain kuartal keempat yang memasuki musim hujan, pergeseran liburan cuti bersama Idul Fitri ke Desember membuat potensi permintaan semen menjadi terganggu.

Baca Juga: Indocement (INTP) optimistis pasar semen tahun depan berpeluang membaik

Selain itu, prakiraan penjualan semen pada bulan Oktober juga masih lemah. Alhasil, Zamzami memperkirakan pertumbuhan penjualan semen domestik hingga akhir tahun masih berada di kisaran -9% sampai -11% secara year-on-year (yoy).

Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya juga mengamini pertumbuhan penjualan semen domestik masih minus. Selain musim hujan, faktor lain yang berpotensi mengurangi permintaan semen adalah adanya momentum pilkada di akhir tahun serta maraknya aksi demonstrasi.

Namun,  prospek tahun depan diharapkan bisa cerah dengan adanya wacana kenaikan anggaran belanja untuk infrastruktur yang berpotensi menambah potensi pemulihan permintaan semen. “Harapannya tentu permintaan semen meningkat seiring dengan pembangunan infrastruktur dan  juga efek multiplier-nya,” ujar Zamzami kepada Kontan.co.id, Selasa (10/11).  

Proyeksi awal Zamzami, pertumbuhan semen domestik tahun depan berada di rentang 3% sampai 4% secara yoy. Saat ini Zamzami masih meninjau ulang rekomendasi saham emiten semen.

Baca Juga: Ini penyebab kinerja Semen Baturaja (SMBR) masih tertekan hingga kuartal ketiga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×