kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ini penyebab kinerja Semen Baturaja (SMBR) masih tertekan hingga kuartal ketiga


Rabu, 11 November 2020 / 09:00 WIB
Ini penyebab kinerja Semen Baturaja (SMBR) masih tertekan hingga kuartal ketiga


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)mengalami tekanan sepanjang kuartal ketiga 2020. Mengutip laporan keuangan, emiten semen ini membukukan pendapatan Rp 1,15 triliun, turun 19,18% dari realisasi pendapatan di periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 1,42 triliun.

Dus, penurunan pendapatan ini berdampak pada turunnya kinerja bottomline SMBR. Emiten pelat merah ini membukukan kerugian bersih yang diatribusikan ke entitas induk senilai Rp 112,60 miliar. Realisasi ini berbanding terbalik dengan capaian SMBR pada kuartal ketiga 2019 dimana SMBR masih membukukan laba bersih senilai Rp 22,72 miliar.

VP Corporate Secretary Semen Baturaja Doddy Irawan membeberkan, penurunan pendapatan SMBR disebabkan oleh turunnya volume penjualan semen. Doddy mengatakan, terjadi penurunan  permintaan semen  secara nasional dan di wilayah pasar SMBR yang cukup signifikan akibat pandemi covid-19. “

Baca Juga: Laba bersih Indocement (INTP) turun 5% di kuartal ketiga 2020

Masyarakat cenderung menunda pembangunan, dan lebih mengutamakan kesehatan dan pangan,” ujar Doddy kepada Kontan.co.id, belum lama ini.

Kontan.co.id mencatat, pada periode September 2020 SMBR telah menjual 202.717 ton semen atau tumbuh 18% dari bulan sebelumnya. Jika diakumulasikan, dalam sembilan bulan pertama 2020, emiten yang berbasis di Sumatra Selatan ini mencatat penjualan sebesar 1.29 juta ton semen. Namun, capaian turun 15% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2019.

Doddy melanjutkan, upaya yang dilakukan SMBR dalam mempertahankan kinerja adalah dengan melakukan program cost leadership di berbagai bidang sehingga biaya produksi, biaya penjualan, dan biaya umum dapat lebih efisien dan harga jual semen dapat lebih bersaing sehingga penjualan semen dapat ditingkatkan.

Adapun upaya lain yang dilakukan SMBR untuk meningkatkan pendapatan adalah dengan melakukan penjualan white clay dan produk turunan semen lainnya.

Baca Juga: Pendapatan Radiant Utama Interinsco (RUIS) tumbuh 6,25% yoy hingga kuartal III-2020

Adapun sejumlah proyek potensial yang saat ini menjadi target pasar Semen Baturaja adalah proyek jalan tol di wilayah Sumatera Selatan. Selain tol, Doddy membeberkan ada beberapa proyek pemerintah maupun swasta di wilayah Sumatera bagian Selatan yang menjadi andalan penyerapan Semen Baturaja di kuartal keempat ini.

Doddy pun menilai outlook pasar semen di kuartal keempat ini masih cukup cerah. Meskipun anggaran pembangunan pemerintah terpangkas cukup signifikan, namun beberapa proyek strategis dan infrastruktur masih tetap berjalan. Semen Baturaja pun berupaya untuk mengoptimalkan penyerapan semen di wilayah basisnya, yakni di Sumatra Bagian Selatan  (Sumbagsel).

Selanjutnya: Simak rekomendasi analis untuk saham emiten menara berikut ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×