kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Sido Muncul naik di semester I-2019 didorong permintaan produk herbal


Jumat, 26 Juli 2019 / 18:03 WIB
Penjualan Sido Muncul naik di semester I-2019 didorong permintaan produk herbal


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) berhasil menggenjot bisnisnya di semester pertama tahun ini. Keberhasilan tersebut tak lepas dari tingginya permintaan akan produk herbal di paruh pertama tahun ini.

David Hidayat, Direktur Utama SIDO bilang hasil penjualan di semester pertama tahun ini telah melebihi target manajemen. Emiten jamu ini mencatat pendapatan Rp 1,41 triliun, naik 10,66% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Hal ini disebabkan karena dampak efisiensi tahun lalu dan moment lebaran memang meningkatkan penjualan produk herbal kami khususnya Tolak Angin Cair," terangnya kepada Kontan.co.id, Jumat (26/7). Meski demikian laju bisnis tersebut bukan tanpa halangan, khususnya di bidang distribusi.

David menyebutkan bahwa memang ada sedikit kendala dipengiriman barang terkait dengan larangan lalulintas mobil besar untuk pengiriman barang menjelang lebaran dan setelah lebaran. Namun selebihnya bisnis SIDO hampir tak menemui rintangan berat.

Masuk semester dua tahun ini, manajemen perusahaan semakin optimis untuk terus bertumbuh, serta lebih baik dibandingkan perolehan paruh pertama tahun ini. Adapun soal target bisnis sampai akhir tahun perseroan tetap optimis dengan proyeksi 10% baik dari revenue maupun laba bersih.

Adapun margin laba kotor SIDO sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai 53,77%, lebih tinggi daripada tahun lalu yang masih berada di angka 49,90%. Namun kenaikan beban pokok penjualan pada semester pertama lalu lebih rendah daripada kenaikan penjualan.

Alhasil, SIDO meraup laba Rp 374,12 miliar. Laba bersih emiten jamu ini meningkat 28,22% daripada periode semester pertama tahun lalu. Penjualan jamu herbal dan suplemen masih menjadi penopang pendapatan SIDO tahun ini.

Kontribusi segmen tersebut mencapai Rp 943,10 miliar atau 66,88% dari total pendapatan semester pertama. Sedangkan bisnis makanan dan minuman mencatat penjualan Rp 403,45 miliar atau sebesar 28,61% dari total pendapatan, serta sisa pendapatan berasal dari segmen farmasi.

Menurut David, kondisi pasar produk herbal baik obat maupun suplemen seiring dengan trend back to nature tentunya akan semakin baik. "Saat ini  masyarakat tidak hanya di Indonesia mulai menyukai produk herbal ketimbang produk yang mengandung kimia," sebutnya.

Untuk itulah SIDO juga menyasar market di pasar global, khususnya untuk jenis suplemen herbal. Diharapkan segmen ekspor perlahan-lahan dapat meningkat kontribusinya bagi perseroan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×