kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Turun 6% pada Semester I, Ini Penjelasan PP London Sumatra (LSIP)


Minggu, 14 Agustus 2022 / 17:00 WIB
Penjualan Turun 6% pada Semester I, Ini Penjelasan PP London Sumatra (LSIP)
ILUSTRASI. Panen kelapa sawit pada perkebunan milik PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) telah melaporkan laporan keuangan konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2022. 

Mengutip keterbukaan informasi yang dirilis pada Jumat (12/8), produksi tandan buah segar (TBS) LSIP mengalami penurunan sebesar 18% yoy menjadi 505.000 ton sepanjang semester I-2022. Kondisi ini utamanya didorong oleh dampak cuaca yang tidak mendukung dan kegiatan peremajaan tanaman sawit. 

Seiring dengan turunnya produksi TBS inti dan eksternal, total produksi Crude Palm Oil (CPO) LSIP di semester pertama menyusut  23% yoy menjadi 127 ribu ton. Pihaknya mencatat, pada kuartal II-2022 produksi TBS inti dan CPO naik masing-masing 24% dan 42% dibandingkan kuartal pertama tahun 2022. 

Manajemen LSIP menurutkan, PP London Sumatra membukukan penjualan sebesar Rp 2,05 triliun hingga akhir Juni lalu. Realisasi tersebut menurun 6% yoy karena penurunan volume penjualan produk sawit yang sebagian diimbangi oleh kenaikan harga jual rata-rata produk sawit.

Baca Juga: Ingin Capai Marketing Sales Rp 1,8 Triliun, Ini Strategi Pakuwon Jati (PWON)

Meski begitu, pihaknya berhasil menorehkan kinerja positif dari sisi bottom line. Laba kotor LSIP tercatat meningkat 11% yoy menjadi Rp 840 miliar, dengan capaian laba usaha Rp 651 miliar (tumbuh 7% yoy) dan EBITA Rp 907 miliar atau lebih tinggi 13% yoy. 

Dengan demikian, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih LSIP meningkat 9% yoy menjadi Rp 549 miliar per semester pertama tahun ini. 

Presiden Direktur LSIP Benny Tjoeng mengklaim, pihaknya mampu mempertahankan posisi keuangan yang sehat dan tidak adanya pendanaan melalui hutang bank pada tanggal 30 Juni 2022.

"Di tengah berbagai tantangan pada sektor agribisnis, Lonsum meraih kinerja keuangan yang positif dan peningkatan margin di semester I-2022, terutama seiring kenaikan harga jual rata-rata produk sawit serta upaya-upaya kami dalam pengendalian biaya dan efisiensi," kata Benny, dalam keterangannya. 

Baca Juga: PPN DPT Berakhir Bulan Depan, Ciputra (CTRA) Belum Berencana Naikkan Harga Jual

Dia menambahkan, ke depan, LSIP akan terus berupaya memperkuat posisi keuangan, mengendalikan biaya dan efisiensi, meningkatkan produktivitas, serta memprioritaskan belanja modal terutama pada kegiatan peremajaan kelapa sawit dan infrastruktur, dan juga berfokus pada praktik-praktik agrikultur yang baik secara berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×