Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Hingga Semester I, PT Citilink Indonesia, anak usaha Garuda Indonesia berhasil mengangkut 1,84 juta penumpang atau naik 62% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 1,14 juta penumpang.
Kenaikan penumpang disebabkan bertambahnya jumlah armada perseroan sejak awal tahun ini. "Kenaikan disebabkan bertambahnya armada dari 8 pesawat tahun lalu menjadi 14 pesawat tahun ini," ujar Arif Wibowo, Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Rabu (1/8).
Citilink menargetkan sampai akhir tahun membawa 4 juta penumpang. "Kami yakin bisa tercapai mengingat Agustus nanti akan memasuki peak season," tambahnya.
Untuk pendapatan, perusahaan sudah mengantongi pendapatan Rp 1 triliun atau naik 60% dari periode yang sama tahun lalu. Hingga akhir tahun, perusahaan menargetkan pendapatan Rp 2 triliun.
Citilink menargetkan perolehan pendapatan Rp 4 triliun pada tahun 2013 dan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar keuntungan supaya Citilink bisa melaksanakan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tahun 2015.
Saat ini, Citilink fokus menggarap penumpang segmen wisatawan dengan biaya terbatas (travelers) dengan tujuan penerbangan domestik dan penerbangan tidak lebih dari tiga jam.
Penerbangan segmen ini menurut Arif sedang tumbuh 20% setiap tahunnya. Untuk itulah pada tahun ini Citilink menergetkan mengangkut 4 juta penumpang dan 16,4 juta penumpang pada 2015 mendatang.
Saat ini, Citilink memusatkan bisnis di Jakarta dan Surabaya dengan delapan rute harian dari Jakarta dan dari Surabaya menuju Batam, Banjarmasin, Denpasar, Balikpapan, Medan dan Ujung Pandang. Sejak Surat Izin Usaha Penerbangan (SIUP) keluar November lalu, Citilink kini telah memiliki 70 izin terbang rute domestik dan 16 regional.
Citilink mengoperasikan 14 pesawat yang terdiri dari 10 Boeing 737-Series dan empat Airbus A320. Hingga akhir tahun, perseroan memiliki target untuk bisa mendatangkan enam Airbus A320 sehingga Citilink memproyeksikan bahwa mereka akan mengoperasikan 20 pesawat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News