Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran pasokan gas dari Kepodang yang terletak di wilayah kerja Muriah yang dikelola oleh Petronas Carigali Muriah Ltd (PCML) kini tengah dalam pembahasan para pihak terkait.
Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Wisnu Prabawa Taher bilang secara operasi penyaluran selesai pada 23 September 2019. "Penyelesaian berikutnya sedang diselesaikan antara Petronas dan stakeholder terkait, Business to Business. Penyelesaian penyaluran juga sudah disetujui oleh PLN (buyer)," terang Wisnu, Minggu (29/8).
Asal tahu saja, berakhirnya Gas Sales Agreement antara PCML dan PLN rupanya berdampak pada Perusahaan Gas Negara. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS, anggota indeks Kompas100 ini) terancam kehilangan laba bersih sekitar US$ 17,3 juta akibat berhentinya penyaluran gas dari Kepodang ke fasilitas pembangkit milik PLN.
Baca Juga: SKK Migas pastikan proyek hulu migas 2019 tetap berjalan sesuai jadwal
"Menyebabkan berakhir pula Gas Transportation Agreement (GTA) antara PT Kalimantan Jawa Gas, PCML dan PLN," sebut Corporate Secretary PGN Rachmat Hutama, dikutip Kamis (26/9).
Asal tahu saja, WK Muriah dioperatori PCML dengan 80% hak partisipasi atau Participating Interest (PI) dan Saka Energi Muriah Ltd (SEML) yang merupakan anak perusahaan PT Saka Energi Indonesia dengan 20% PI.
Penyaluran gas ke Pembangkit Listrik Tambak Lorok selama ini dilakukan melalui jaringan pipa gas Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas. Penghentian pasokan gas sendiri telah dimulai sejak 23 September 2019 pukul 23.59 WIB.
Baca Juga: PGN terancam kehilangan profit US$ 17,3 juta akibat gas dari Kepodang berhenti
Menanggapi hal tersebut, PGN berencana mengajukan gugatan ke Arbitrase International Chambers of Commerce (ICC) atas kewajiban ship or pay sesuai dengan yang tertuang dalam GTA.
Kendati demikian, Wisnu memastikan pasokan pengganti saat ini diperoleh dari Gundih. Sementara itu, ke depannya PLN dikabarkan akan menyerap pasokan dari Jambaran Tiung Biru.
"Gundih itu kalau tidak salah sampai 2024. Nanti JTB pun akan masuk ke Tambaklorong. Alokasi Gundih kalau tidak salah 50 MMscfd, dari JTB kami belum dapat info," tandas Wisnu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News