kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perangi obesitas, Prodia luncurkan fat loss panel


Jumat, 19 Oktober 2018 / 11:56 WIB
Perangi obesitas, Prodia luncurkan fat loss panel
Peluncuran Fat Loss Panel


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Obesitas adalah penyakit yang banyak terjadi tengah masyarakat saat ini. Sebuah riset dari New England Journal of Medicine memperkirakan 10% dari populasi di dunia saat ini mengalami obesitas.

Bahkan, riset ini menunjukkan obesitas meningkat dua kali lipat di 73 negara. Diperkirakan 22% masyarakat dunia akan mengalami obesitas pada 2045.

Berangkat dari situ, mencoba membantu pengendalian obesitas dengan meluncurkan pemeriksaan kesehatan bertajuk Fat Loss Panel pada 17 Oktober 2018.

Ada banyak hal penyebab seseorang mengalami obesitas. Diantaranya, akibat faktor genetik atau keturunan, gaya hidup tidak sehat atau pola makan yang tidak seimbang, seperti tinggi kalori karena pengolahan yang dominan digoreng, tinggi karbohidrat sederhana seperti gula dan tepung, tinggi kandungan garamnya, juga rendah serat, serta kurangnya aktivitas fisik.

Fat Loss Panel merupakan pemeriksaan kesehatan yang diperuntukkan bagi penyandang obesitas yang ingin tetap sehat dan terhindar dari risiko terburuk akibat obesitas. Fat Loss Panel terdiri dari beberapa pemeriksaan yang dapat melihat kondisi kesehatan para penyandang obesitas yang nantinya akan melakukan program pemantauan dan konsultasi yang didampingi oleh dokter spesialis gizi dan spesialis kedokteran oleh raga dari Prodia Health Care.

Direktur Business & Marketing Prodia Indriyanti Rafi Sukmawati mengatakan, Panel tersebut dikhususkan untuk para penyandang obesitas yang ingin mengembalikan berat badan menjadi normal. Penurunan berat badan melalui Fat Loss Panel menitikberatkan kepada penurunan kadar lemak jahat di dalam tubuh, sehingga sangat berbeda dengan program penurunan berat badan lain.

"Dengan mengikuti program Fat Loss Panel, pasien akan terus didampingi oleh dokter spesialis gizi dan dokter spesialis kesehatan olahraga. Sehingga sifatnya akan personalized karena setiap orang akan diatur masing-masing untuk pola makan dan pola olahraganya. Tidak hanya berat badan yang berkurang tetapi kita menjaga agar pasien tetap dalam kondisi prima,” jelas Indriyanti dalam keterangan resminya yang dikutip, Jumat (19/10).

Melihat fenomena obesitas yang ada saat ini, muncul berbagai upaya yang dilakukan agar terhidar dari obesitas, yaitu program diet. Tetapi apakah tumpukan lemak di dalam tubuh benar-benar hilang dengan melakukan program diet tersebut?

Menurut pandangan dokter gizi, Eva Kurniawati, diet boleh saja untuk mengembalikan berat badan normal asalkan dilakukan dengan benar. Dia bilang, saat ini banyak orang menginginkan penurunan berat badan dalam waktu yang cepat, proses yang instan, tanpa memperdulikan efek bagi kesehatannya.

"Padahal tubuh tetap memerlukan komposisi makanan yang sehat seimbang. Dalam sehari kita perlu asupan karbohidrat, protein, vitamin dari sayuran dan buah-buahan." kata Eva.

Menurut Eva, hal yang bisa dilakukan untuk menurunkan obesitas adalah memiliki niat untuk berubah, memiliki pola hidup sehat, termasuk untuk pola makan dan pola aktivitas. Ada tiga komponen dalam pola makan yang baik, yaitu jadwal makan, pemilihan jenis makanan dan pengolahannya, serta jumlah yang akan di konsumsi.

Untuk melaksanakan itulah, pentingnya Fat Loss Panel tersebut. Dokter akan membantu dalam menerapkan pola diet yang benar dan memberikan informasi makanan apa yang bisa dikonsumsi atau apa yang harus dihindari." kata Eva.

Fat Loss Panel terdiri dari pemeriksaan hormone, HbA1c, profil lemak, vitamin D25-hydroxy, hs-CRP, GPT, kratinin, urine rutin, tensi lingkar pinggang, BMI, EKG& Treadmill, konsultasi dokter gizi dan konsultasi dokter kesehatan olahraga. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh pria dan wanita.

Pemeriksaan ini dapat dilakukan di Prodia Health Care Kramat dan Bintaro. Prodia Health Care merupakan transformasi Laboratorium Klinik Prodia dengan layanan yang lebih lengkap, di mana menyediakan layanan non-lab seperti konsultasi dokter umum, dokter gizi, dokter spesialis kedoakteran olahraga dan juga layanan vaksin. Prodia Health Care memberikan layanan lebih dari sekedar laboratorium klinik.

“Kami berharap adanya pemeriksaan ini, benar-benar dapat membantu pemerintah dalam memerangi obesitas, sehingga tidak ada peningkatan jumlah penyandang obesitas kedepannya.” tutup Indriyanti.

Dalam rangka memperkenalkan Fat Loss Panel, Prodia menyelenggarakan event Prodia Fat Loss Challenge. Melalui proses seleksi Prodia telah mendapatkan 5 finalis dari 183 peserta yang mendaftar untuk melakukan program pemantauan hingga Desember 2018 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×