Reporter: Mona Tobing | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Program perbaikan irigasi yang dicanangkan Kementerian Pertanian (Kemtan) yang bekerjasama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) sampai Maret 2015 realisasinya baru mencapai 18,58%. Padahal dana kegiatan pengembangan jaringan irigasi tersier (PJI) tahun 2015 itu sudah cair sebesar 53,9%.
Padahal, tahun ini, kegiatan PJI seluruh Indonesia ditargetkan mampu memperbaiki lahan dengan total luas 2,6 juta hektare (ha). Pemerintah membagi dalam dua anggaran untuk perbaikan PIJ. Pertama, dana APBN Refocusing seluas 1,5 juta ha dan sisanya 1,1 juta ha melalui mekanisme bantuan sosial.
Nah, sampai 27 Maret 2015 lalu realisasi transfer dana kegiatan PJI yang bersumber dari APBN refocusing telah mencapai 53,92% atau seluas 808.790 hektare, sisanya dalam proses. Namun realisasi fisiknya ternyata baru 18,5%. Kemtan berjanji pada April atau Mei pelaksanaan fisiknya selesai.
Sebelumnya, Gatot Irianto, Direktorat Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kemtan mengatakan, akan terus berkoordinasi dengan Kemenpupera agar perbaikan memenuhi target. "Kami upayakan sebelum memasuki masa tanam perbaikan irigasi terus dilakukan," kata Gatot belum lama ini.
Sebagai informasi, perbaikan jaringan irigasi primer dan sekunder yang dilakukan Kemenpupera seluas 404.000 ha. Sementara pengembangan jaringan irigasi primer dan sekunder seluas 220.000 ha. Tahun depan, Kemenpupera akan membangun saluran induk dan sekunder Waduk Rajui di Kabupaten Pidie sepanjang 8 km.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News