Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina NRE menandatangani kerja sama dengan sejumlah mitra strategis dengan tujuan memperkuat sinergi dengan mitra-mitra strategis untuk mempercepat transisi energi dan mencapai target net zero emission (NZE).
Chief Executive Officer Pertamina NRE Dannif Danusaputro mengatakan, ada 8 kerja sama yang ditandatangani oleh Pertamina NRE Group, antara lain, pemanfaatan EBT di lingkungan stasiun kereta cepat Jakarta – Bandung dengan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), green ventures investment platform dengan MDI Ventures, produksi amonia hijau menggunakan energi nuklir dengan Pupuk Indonesia dan beberapa mitra strategis di Denmark.
Pemanfaatan jalur pipa untuk transportasi hydrogen ke Singapura dengan Transportasi Gas Indonesia (TGI), pengembangan wilayah kerja panas bumi Seulawah dengan kapasitas 2x55 MW melalui anak usahanya, Pertamina Geothermal Energy (PGE), dengan Pembangunan Aceh (PEMA), teknologi binari berkapasitas 210 MW dengan Kaishan Orca Indonesia, serta kerja sama South Sumatera Grid Resources Confirmation berkapasitas mencapai 900 MW dengan Chevron New Energy International.
Baca Juga: Pertamina Gandeng Polri Ungkap Kasus Mafia Solar di Pasuruan
"Dengan sesama Pertamina Group, Pertamina NRE menandatangani kerja sama terkait komersialisasi karbon pada produksi listrik bisnis panas bumi dengan kapasitas mencapai 40 MW dengan Pertamina Patra Niaga," kata Dannif dalam keterangan resmi, Rabu (12/7).
Dannif menambahkan, salah satu inisiatif yang sedang menjadi fokus Pertamina NRE saat ini adalah hydrogen bersih. Pertamina NRE telah berkolaborasi dengan banyak mitra strategis baik untuk pengembangan hidrogen bersih.
"Kerja sama dengan TGI merupakan bagian dari pengembangan hidrogen di sisi infrastruktur hilir. Melalui penandatanganan nota kesepahaman ini, Pertamina NRE dan TGI akan melakukan studi kelayakan bersama dengan jangka waktu 3 tahun," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News