kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perdana Bangun Pusaka (KONI) tahun depan membidik pertumbuhan 5%


Senin, 17 Desember 2018 / 12:32 WIB
Perdana Bangun Pusaka (KONI) tahun depan membidik pertumbuhan 5%
ILUSTRASI. Produk mesin cetak foto yang didistribusikan Perdana Bangun Pusaka


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Perdana Bangun Pusaka Tbk (KONI) pada tahun depan memasang target kinerja konservatif, hal ini karena secara pendapatan pada tahun ini pertumbuhan sudah mengalami peningkatan cukup baik. Sampai akhir tahun, manajemen optimistis pertumbuhan kinerja 25% dengan pendapatan mencapai Rp 140 miliar.

Rudy Lauw, Marekting Director KONI menyampaikan bahwa tahun ini memang perusahaan masih mengalami persoalan di rugi kurs. Sebab sebanyak 98% produk miliknya didatangkan dari luar negeri sehingga akan mengalami tekanan, apalahi tahun depan juga ada tahun politik yang akan berdampak secara ekonomi, politik dan sosial.

“Kemungkinan ada pertumbuhan tetapi saya agak susah, karena saat ini sudah capai Rp 140 miliar. Minimal tahun depan sama dengan tahun ini, atau plus minur 5% pertumbuhan,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (17/12)

Salah satu yang diandalkan adalah produk flexi banner untuk mendukung kampanye baik untuk caleg, DPD, DPRD, DPR RI, maupun presiden. Demand terhadap produk tersebut sebenarnya sudah terasa sejak November tahun ini, yang efeknya juga akan mendongkrak kinerja perusahaan di akhir tahun.

“Mudah-mudahan dalam 1-2 minggu ini bisa lebih baik, perkiraan kami total sales kami bisa mencapai Rp 140 miliar (naik) dibandingkan dengan tahun lalu Rp 111,75 miliar,” lanjutnya.

Namun dirinya masih konservatif menghadapi perkembangan pada tahun depan, termasuk rencana perusahaan melakukan diversifikasi usaha. Dirinya menyampaikan tidak ada capital expenditure yang akan digelontorkan pada tahun depan karena seluruh fasilitas pabrik dan gudang pendukung masih memadai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×