kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perikanan budidaya jadi incaran investastor asing untuk berinvestasi di Indonesia


Kamis, 17 Desember 2020 / 10:27 WIB
Perikanan budidaya jadi incaran investastor asing untuk berinvestasi di Indonesia
ILUSTRASI. Pembudidaya ikan beraktivitas di Bogor. KONTAN/Baihaki


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perikanan budidaya menjadi salah satu bidang usaha yang berhasil meraup porsi investasi asing yang terbesar di sektor perikanan. Hal itu mendorong tumbuhnya investasi sektor perikanan tahun 2020. Meski di tengah pandemi, investasi di sektor perikanan pada tahun 2020 masih meningkat.

"Pengolahan dan budidaya adalah bidang usaha dengan kontribusi tertinggi dalam realisasi investasi, dengan proporsi masing masing 29,53% dan 29,22%," terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Artati Widiarti dalam siaran pers, Kamis (17/12).

Berdasarkan data KKP, investasi yang masuk pada sektor perikanan pada kuartal III-2020 sebesar Rp 4,55 triliun. Angka tersebut menunjukkan pencapaian 87,33% dari target tahun 2020 sebesar Rp 5,21 triliun.

Artati memaparkan realisasi investasi yang bersumber dari Penanaman Modal Asing (PMA) sampai dengan kuartal III 2020 didominasi oleh lima negara yaitu dari China, Singapura, Thailand, India, dan Jepang. Total investasi kelima negara tersebut mencapai Rp 1,15 triliun atau 89,17% dari nilai total PMA.

Baca Juga: Ikan jurung potensial berdayakan ekonomi masyarakat

Ia juga menyebut lima provinsi yang menjadi tujuan utama investasi. Antara lain adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, Lampung, Maluku, dan Jawa Barat.

"Nilai investasi pada kelima provinsi tersebut mencapai Rp 2,71 triliun atau 59,41% dari total realisasi investasi," urainya.

Artati menargetkan investasi sektor kelautan dan perikanan selama 2020-2024 sebesar Rp 29,02 triliun. Investasi tersebut diharapkan bisa meningkatkan daya saing produk kelautan dan perikanan Indonesia hingga berdampak pada peningkatan nilai ekspor.

Selanjutnya: Kementerian Kelautan stop izin ekspor benih lobster mulai 27 November, ini sebabnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×