Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teken kerja sama Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) berpotensi dorong impor gandum Australia ke Indonesia naik jadi 6%-7%.
Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Lopis menyatakan, perjanjian ini berpotensi menaikkan impor gandum. "Tren kenaikan biasanya 6%-7% untuk food," katanya singkat kepada Kontan.co.id, Rabu (5/9).
Sebelumnya, asosiasi tersebut menyatakan tahun ini akan ada peningkatan impor gandum untuk tepung terigu sebanyak 5%-6%. Namun peningkatan tersebut belum memperhitungkan impor gandum-ganduman selain untuk kebutuhan tepung terigu, seperti pakan.
Asal tahu dalam perhitungan Aptindo, dalam periode setengah tahun pertama 2018 impor gandum mencapai 4,53 juta ton atau setara US$ 1,13 miliar. Angka tersebut turun dari capaian tahun lalu di impor 5,36 juta ton atau setara US$ 1,23 miliar.
Dalam komponen impor tersebut terdapat komoditas muslin lain, tidak cocok untuk konsumsi manusia dengan volume 6.422 metrik ton. Sedangkan pada semester pertama tahun lalu impor komoditas itu mencapai 10.424 metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News