kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perluasan ganjil-genap bikin pusing pengusaha


Selasa, 10 September 2019 / 18:21 WIB
Perluasan ganjil-genap bikin pusing pengusaha
ILUSTRASI. Aturan Ganjil Genap di Kawasan Fatmawati


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Penerapan perluasan aturan ganjil-genap di 25 ruas wilayah DKI Jakarta membuat pusing pengusaha logistik dan penyewaan kendaraan. Pasalnya, mereka harus membenamkan investasi tambahan untuk bisa beroperasi normal di Jakarta.

PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) menyebut perusahaan menambah investasi 30 unit mobil berplat kuning untuk bisa beroperasi normal. Sedangkan 30 unit mobil pelat hitam akan difokuskan untuk operasi di luar DKI Jakarta.

Baca Juga: Kebijakan ganjil-genap diklaim telah mampu memperbaiki kualitas udara di ibu kota

"Agustus kami tambah 30 unit mobil, nanti Oktober-November akan tambah 30 unit lagi. Ya investasinya itu tidak terlalu mahal sekitar Rp 6 miliar untuk 30 unit," ujar Budiyanto Darmastono, Presiden Direktur SAPX kepada KONTAN, Senin (9/9)

Ia menyebut operasionalnya sedikit terganggu namun sudah diantisipasi dengan baik. Hanya saja, memang perlu peningkatan volume angkut agar cost yang dikeluarkan bisa tertutup dengan baik. Yang jelas, dirinya menyatakan operasinya masih normal sejak diberlakukan perluasan ganjil genap.

Jany Chandra, Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menyampaikan perluasan ganjil genap berdampak terhadap operasional. Namun dampaknya tidak terlalu signifikan karena pemberlakuan tersebut dilakukan pada jam-jam tertentu saja dan hanya sebatas di DKI Jakarta.

"Dari hasil review operasional, sampai saat ini dampaknya masih sangat terbatas. Hanya berdampak pada kurang dari 2% dari total armada ASSA yang memang beroperasi secara nasional," ujarnya.

Baca Juga: Perluasan ganjil genap berlaku, tingkat polisi udara di Jakarta masih buruk

Untuk menyiasati aturan tersebut juga armada-armada milik ASSA bisa mengambil jalur alternatif. Sedangkan beberapa pelanggan juga mengatur penyewaan untuk pelat ganjil dan genap agar operasional mereka tidak terganggu.

"Iya, biasanya customer atur kombinasi (ganjil-genap) optimal untuk operasional mereka, tetapi hanya yang 2% tersebut," tutupnya.?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×