Reporter: Herlina KD | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Buah-buahan lokal tampaknya makin diminati pasar internasional. Buktinya, volume ekspor buah-buahan pada periode Januari-April 2011 sebesar 195.425 ton. Jumlah ini naik 38,69% ketimbang periode yang sama tahun 2010 lalu yang sebesar 140.905 ton.
Ketua Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah Indonesia Hasan J. Widjaja mengatakan, permintaan pasar internasional untuk produk buah-buahan tropis asal Indonesia memang terus meningkat. "Buah asal Indonesia banyak diminati terutama di kawasan Asia. Tapi selama ini kita belum bisa memenuhi semua permintaan dari segi volume maupun kualitas," katanya kepada KONTAN Senin (6/6).
Selama ini, negara tujuan ekspor andalan untuk buah-buahan asal Indonesia adalah negara di Asia seperti China, Hongkong, Taiwan dan Singapura. Kini, negara tujuan ekspor buah Indonesia juga mulai meluas ke Timur Tengah. Beberapa buah andalan ekspor Indonesia antara lain manggis, salak dan mangga.
Direktur Pemasaran Internasional Kementerian Pertanian Mesah Siregar menambahkan, dua bulan pertama tahun ini, produk buah yang banyak diekspor adalah nanas, manggis, jeruk, mangga, jambu, jeruk lainnya, alpukat dan stroberi. "Negara tujuannya antara lain Amerika Serikat, Malaysia, Singapura, Belanda, Jepang, Spanyol, China, Arab Saudi dan Jerman," ungkap Mesah.
Direktur Jenderal Perdagangan Luas Negeri Kementerian Perdagangan Deddy Saleh mengungkapkan, naiknya volume ekspor buah-buahan Indonesia juga didukung oleh pemanfaatan kerjasama perdagangan bebas dengan beberapa negara seperti di ASEAN dan China.
Adanya kerjasama perdagangan bebas ini, kata Deddy membuka peluang penurunan bea masuk di negara tujuan ekspor. “Selain itu, kita juga mencoba menghilangkan non tarif barrier, misalnya terkait dengan standar mutu buah, kita sudah merundingkan dengan negara-negara China dan Asean, termasuk Jepang. Sehingga, produk buah kita bisa masuk kesana," jelasnya.
Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian Hasanuddin Ibrahim juga mengungkapkan, kenaikan volume ekspor buah Indonesia juga dipicu oleh menurunnya produksi buah di negara tujuan ekspor tersebut. Selain itu, "Mulai dikenalnya beberapa buah tropis khas asal Indonesia seperti salak, manggis, mangga, alpukat dan nenas serta gencarnya promosi yang dilakukan oleh eksportir kita juga membuat volume ekspor buah kita meningkat," jelasnya.
Namun Hasanuddin mengimbau agar Kementan terus mengupayakan pelatihan dan pendampingan kepada petani mengenai pelatihan bercocok tanam yang baik, dan penanganan pascapanen yang baik, termasuk pengemasan.
"Dari sisi logistik dan distribusi, kita masih perlu kerja keras untuk memperbaiki infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan sistem pengangkutan termasuk penyediaan cold storage," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News