kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Permintaan minyak nabati diprediksi cuma naik 1%


Senin, 08 Januari 2018 / 11:10 WIB
Permintaan minyak nabati diprediksi cuma naik 1%


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (GIMNI) memperkirakan permintaan minyak nabati domestik pada tahun ini bakal naik tipis 1% dari 8,104 juta ton pada tahun 2017 menjadi 8,14 juta ton. Dari jumlah itu, 56% atau sekitar 4,5 juta ton merupakan minyak goreng curah dan kemasan, sementara sisanya produk minyak nabati lainnya.

Sahat Sinaga, Direktur Eksekutif GIMNI mengatakan, tipisnya kenaikan permintaan minyak nabati dikarenakan adanya perubahan dari minyak goreng curah ke minyak goreng kemasan. Akibatnya, banyak masyarakat yang mengurangi konsumsi karena harga minyak goreng kemasan lebih mahal. Apalagi Kementerian Perdagangan juga telah meminta industri minyak goreng mengurangi penjualan curah dan mengalihkannya ke produk kemasan.

Kenaikan permintaan yang tipis juga disebabkan karena banyak konsumen yang beralih ke produk nabati selain sawit karena daya belinya meningkat. "Secara volume permintaan naik, tetapi kenaikan tersebut bukan dari minyak goreng," katanya kepada KONTAN, Kamis (4/1). Dari sisi harga, harga minyak goreng akan tetap stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×