Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepuluh tahun terakhir, industri kopi Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, yakni sebesar 250%. Kini Indonesia menempati urutan keempat dari jumlah kopi yang dihasilkan. Komoditas unggulan ini, menjadi penghasil devisa terbesar ketiga setelah kelapa sawit dan karet.
Berbagai cara ditempuh untuk menggenjot produk yang berwarna hitam pekat ini setelah diseduh. Akhir pekan lalu, Roemah Indonesia BV dan Project Management Office (PMO) Kopi Nusantara menggelar pameran Pasar Kopi di Amsterdam, Belanda.
Menteri BUMN, Erick Thohir saat membuka pameran itu mengatakan Pasar Kopi tersebut bertujuan mengangkat posisi Indonesia agar menjadi aktor penting dalam rantai suplai perdagangan kopi Indonesia di tingkat internasional. Dalam event itu, Indonesia membawa sampel kopi sebanyak lebih dari setengah ton dengan 97 jenis kopi. Mulai dari green bean hingga produk turunannya.
Kopi-kopi tersebut, berasal dari 11 daerah. Yakni Ijen, Gayo, Mandailing, Karo, Lampung, Kerinci, Java Preanger (area Garut dan Bandung), Dieng, Bali Kintamani, Flores, dan Toraja.
"Sambil mencoba beragam kopi asli hasil perkebunan Indonesia, pengunjung juga akan disuguhkan pameran sejarah produksi kopi, serta berbagai jenis kopi dan produk turunannya," ujar Erick, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (6/9).
Dalam agenda tersebut, juga terjadi tanda tangan kontrak pembelian kopi antara stakeholders yang tergabung di PMO Kopi Nusantara, termasuk PTPN Group, dengan para importir di wilayah Belanda dan sekitarnya.
Erick menyebut nilai transaksi awal kerja sama tersebut mencapai US$ 5,6 juta. Terdiri dari US$ 2,5 juta kontrak pembelian dan sisanya sebesar US$ 3,1 juta berupa nota kesepahaman.
Uni Eropa tercatat sebagai konsumen kopi dunia terbesar, yakni mencapai 2,4 juta ton per tahun, atau 24% dari total konsumsi kopi dunia. Itu juga yang menjadi salah satu alasan event Pasar Kopi dilaksanakan di Amsterdam.
Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), yang juga sebagai Ketua PMO Kopi Nusantara, mengatakan, pihaknya turut berpartisipasi aktif dalam Pasar Kopi yang akan diselenggarakan di Amsterdam itu. Menurutnya, kegiatan tersebut sejalan dengan misi PMO Kopi Nusantara, yakni memperbaiki ekosistem supply chain industri kopi dalam negeri. “Kami membawa kopi-kopi terbaik Indonesia dari lokasi pilot project kami,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News