kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Tiket Melonjak, Eka Sari Lorena (LRNA) Proyeksi Kenaikan Kinerja 20%


Minggu, 17 April 2022 / 08:09 WIB
Permintaan Tiket Melonjak, Eka Sari Lorena (LRNA) Proyeksi Kenaikan Kinerja 20%
ILUSTRASI. Permintaan Tiket Melonjak, Eka Sari Lorena (LRNA) Proyeksi Kenaikan Kinerja 20%


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Emiten perusahaan otobus (PO), PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) menyatakan jika permintaan terhadap tiket untuk angkutan Lebaran atau Idul Fitri sudah mulai ada sejak awal April 2022.

Namun demikian, sebagaimana yang telah diprediksi oleh perseroan, permintaan atau animo yang ada tahun ini belum setinggi di masa sebelum pandemi.

Managing Director LRNA, Dwi Ryanta Soerbakti menyebutkan beberapa alasannya. Di antaranya adalah, masih banyak masyarakat yang secara psikologis belum nyaman bepergian dengan angkutan umum karena masih khawatir dengan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Kenaikan permintaan ini tidak membuat kami menaikkan harga tiket lebaran setinggi biasanya karena kami paham jika daya beli masyarakat belum pulih. Kenaikan tiket angkutan Lebaran kali ini, hanya naik sekitar 40% dari tarif normal," urainya kepada Kontan, Jumat (15/4).

Baca Juga: Eka Sari Lorena (LRNA) masih bergerak konservatif dan minim capex tahun ini

Dwi juga menilai, dengan kondisi keuangan masyarakat yang belum pulih setelah dihantam pandemi dalam dua tahun terakhir, membuat beberapa masyarakat masih harus menahan diri untuk mudik. Ini yang membuat LRNA menilai, permintaan angkutan Lebaran yang datang masih belum setinggi di masa sebelum Covid-19.

Lebih jauh, LRNA tidak menjabarkan jumlah penjualan tiket angkutan berjadwal yang sudah masuk saat ini. Pihaknya hanya menjabarkan, pada segmen angkutan Lebaran tahun ini, bisa mengoperasikan setidaknya 80% armada angkutan transportasinya.

"Kami masih tidak berani memasang prediksi hingga 100% seperti di masa angkutan Lebaran sebelum pandemi," tuturnya.

Walau kenaikan permintaan tiket angkutan berjadwal di bulan Ramadan tahun ini terbatas peningkatannya, LRNA tidak memungkiri jika hal tersebut berefek positif terhadap kinerja Perseroan.

Sebagaimana yang diketahui, emiten LRNA tercatat menanggung kerugian di sepanjang pandemi sehingga pihaknya berharap angkutan Lebaran tahun ini bisa meringankan beban perusahaan sekaligus membayar sebagian kerugian selama dua tahun terakhir.

Baca Juga: Strategi bertahan, Eka Sari Lorena (LRNA) fokus efisiensi

Pada laporan keuangan LRNA per kuartal III 2021, tercatat emiten ini telah mencapai peningkatan pendapatan sebesar 6,93% atau menjadi Rp 50,84 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2020. Adapun kerugian tercatat menciut menjadi Rp 17,76 miliar dari Rp 33,12 miliar.

Beban pokok penjualan dan pendapatan juga tercatat turun menjadi Rp 53,18 miliar per kuartal III 2021 dibandingkan dengan Rp 56,71 miliar per kuartal yang sama tahun lalu. Senada, beban keuangan juga sedikit turun, menjadi Rp 17,76 miliar dari Rp 33,12 miliar.

Dwi mengatakan, secara garis besar LRNA memproyeksi kinerja tahun ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021, walau masih belum bisa mencapai kondisi normal sebagaimana di tahun sebelum pandemi.

"Saya berharap angkutan lebaran tahun 2022 ini bisa mencapai setidaknya 60% dari angkutan lebaran sebelum pandemi. Kami juga berharap, kinerja Perseroan tahun ini naik sekitar 20% dibandingkan 2021," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×