Reporter: Widiyanto Purnomo | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasar teh dalam kemasan botol ternyata menggiurkan bagi pebisnis. Banyak korporasi besar baik lokal maupun internasional kini beramai-ramai masuk pasar minuman jenis ini.
Yang terbaru adalah masuknya Wings Food dengan produk teh kemasan botol dengan merek Teh Javana. Potensi pasar yang besar menjadi alasan utama perusahaan ini masuk ke bisnis teh dalam kemasan botol.
Aristo Kristandyo, Group Head Of Marketing Beverages Wings Food, menyatakan, Teh Javana melayani semua segmen pasar terutama usia 15 tahun sampai 40 tahun. "Permintaan teh dalam kemasan botol cukup tinggi di Indonesia, pangsa pasar menjanjikan dan masih banyak ruang untuk dikembangkan," kata Aristo, Kamis (14/1).
Teh Javana diproduksi oleh anak usaha Wings Food, yakni PT Tirta Alam Segar. Perusahaan ini memiliki pabrik di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat.
Selain memproduksi Teh Javana, Tirta Alam memproduksi minuman dalam kemasan gelas dengan merek Teh Rio dan Ale-Ale. Tirta Alam juga memiliki produk minuman berasa seperti Floridina dan Power F.
Soal kapasitas produksi pabrik ini, Aristo enggan menjelaskannya. Begitu pula dengan target penjualan yang akan mereka bidik dari penjualan Teh Javana. "Karena kami baru, kami fokus pada pengenalan merek terlebih dahulu," jelas Aristo.
Yang terang, masuknya Wings Food ini bakal memanaskan persaingan dan mulai sesak diisi korporasi besar. Tahun lalu, PT Indofood CBP (ICBP ) Sukses Makmur Tbk, masuk pasar minuman teh ini. Perusahaan Grup Indofood itu merilis produk minuman teh kemasan dengan merek Ichi Ocha.
Indofood menggandeng Asahi Group Holdings Southeast Asia Pte Ltd asal Jepang. Keduanya berkongsi dengan membentuk perusahaan baru bernama PT Asahi Indofood Beverage Makmur.
Mitsubishi Corporation, korporasi asal Jepang dan Ichitan Group, produsen minuman asal Thailand juga ikutan mencebur ke bisnis minuman teh di Tanah Air. Mitsubishi dan Ichitan berbisnis teh dalam kemasan melalui PT Atri Pasifik. Sejumlah perusahaan lain tak mau ketinggalan dan meramaikan persaingan pasar minuman teh.
Suroso Natakusumah, Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Minuman Ringan (Asrim) menjelaskan, potensi pasar bisnis minuman teh dalam kemasan botol di Indonesia memang segar. Wajar saja jika banyak perusahaan besar berinvestasi di bisnis ini. "Mereka menyasar segmen pasar kelas menengah dan golongan muda yang mempunyai daya beli tinggi," kata Suroso.
Dalam hitungan Suroso, penjualan air minuman ringan tahun 2013, diperkirakan mencapai Rp 80 triliun. Selain dari penjualan air mineral, kontribusi terbesar berasal teh dalam kemasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News