kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Persaingan pasar otomotif di segmen SUV urban masih panas


Senin, 14 September 2020 / 06:00 WIB
Persaingan pasar otomotif di segmen SUV urban masih panas


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil di segmen kendaraan Sport utility vehicle (SUV) urban masih panas pada tahun ini. Buktinya, sejumlah pemain tercatat masih meluncurkan line up baru di segmen tersebut.

Tengok saja PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) misalnya, agen pemegang merek (APM) kendaraan Suzuki tersebut tercatat meluncurkan line up SUV urban New Ignis pada April 2020 lalu. Menyusul, terdapat pula Maxindo Renault Indonesia. Distributor mobil Renault di Indonesia tersebut juga tercatat meluncurkan New Renault Climber beberapa bulan lalu.

Chief Operating Officer Maxindo Renault Indonesia (MRI), Davy J Tuilan mengatakan, segmen produk SUV urban berpeluang untuk terus bertumbuh dalam jangka panjang. Itulah sebabnya beberapa APM masih terus melirik segmen kendaraan tersebut.

Pasokan Renault Climber di Indonesia saat ini diperoleh dengan cara impor utuh alias completely built in (CBU) dari Indonesia. Sejauh ini, tren penjualan Renault Climber sendiri dinilai cukup memuaskan.

“Semua yang kita order dari eksportir itu semua terjual, dan ada di beberapa warna, kayak Climber warna putih itu kita indent sampai dengan bulan November,” ujar Davy kepada Kontan.co.id, Jumat (11/9).

Davy mengakui, sejumlah tantangan juga dijumpai di pasar SUV urban, salah satunya berasal dari pengetatan kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta yang rencananya akan diterapkan mulai Senin (14/9).

Baca Juga: Daihatsu Sigra mendominasi penjualan ritel Daihatsu di bulan Agustus 2020

Davy bilang, sebagian besar penjualan kendaraan SUV urban di Indonesia umumnya dilakukan melalui skema penjualan kredit, sementara pengetatan PSBB DKI Jakarta berpotensi mendorong perusahaan pembiayaan atawa leasing untuk mengetatkan pinjamannya dengan meningkatkan down payment (DP). 

Dengan demikian, penjualan kendaraan SUV urban juga turut berpeluang tertekan seiring pengetatan PSBB DKI Jakarta bisa saja diikuti dengan pelemahan permintaan kendaraan SUV urban di pasaran. 

Diakui Davy, line up SUV urban Renault pun menghadapi tantangan serupa, sebab mayoritas penjualan Renault di segmen tersebut dilakukan melalui penjualan secara kredit. Untuk penjualan Renault Climber misalnya, hampir 100% penjualan tersebut dilakukan secara kredit.

Di sisi lain, tantangan di segmen SUV urban juga datang dari persaingan yang semakin ketat akibat kemunculan line up-line up baru. Oleh karenanya, MRI telah menyiapkan sejumlah strategi.

Pertama, MRI akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan pihak perusahaan pembiayaan untuk menghadirkan program-program penjualan dengan DP rendah. 




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×