Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) berupaya mempertahankan margin keuntungan di level 5% tahun depan. Adapun, dari pendapatan tahun depan perseroan memproyeksikan minimal bisa mencapai Rp 4,53 triliun.
JD Juwono, Direktur Keuangan FAST menargetkan, tahun depan perseroan bisa mencetak kenaikan pendapatan 10%-12%. Target tersebut dibuat berdasarkan ekspansi yang akan dilakukan perusahaan pemegang merek Kentucky Fried Chicken (KFC) ini.
Perusahaan akan membangun sedikitnya 30 gerai baru dan melakukan renovasi hingga 60 gerai. Namun, Juwono tidak memungkiri, tahun depan, biaya operasional berpotensi membengkak.
Hal itu akibat kenaikan upah minimum pegawai (UMP), bahan bakar, listrik. Hal tersebut tentu akan menggerus laba bersih perseroan. Untuk menyiasati hal tersebut, FAST akan melakukan efisiensi.
Efisiensi yang dilakukan antara lain mengurangi suplai ayam yang berukuran kecil dan hanya membeli yang berukuran besar. "Kalau kenaikan beban operasional terlalu besar, maka ada peluang kami menaikkan harga," kata Juwono, Kamis (5/12).
Kenaikan harga akan tergantung dari besarnya beban operasional perusahaan. Namun, diperkirakan ada di kisaran 5%. Tahun ini, KFC sudah menaikkan harga dua kali, yakni di bulan Januari dan Juli. Total kenaikan sebesar 8%.
Perseroan optimistis, di tahun pemilihan umum (pemilu) 2014 mendatang justru akan mendulang untung. Pasalnya, ajang kampanye bisa dijadikan sumber pemasukan perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News