Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kondisi nilai tukar rupiah yang lemah tidak menyurutkan langkah PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) untuk terus berekspansi di semester II ini. Pemegang waralaba Kentucy Fried Chicken (KFC) di wilayah Indonesia ini siap menambah gerai baru sampai akhir tahun ini.
Justinus D. Juwono, Direktur PT Fast Food Indonesia Tbk menjelaskan, selama semester kedua tahun ini, pihaknya akan membuka 16 gerai baru KFC di beberapa wilayah, seperti Jawa, Sulawesi, dan Ambon. "Kami tetap ekspansi sesuai dengan rencana di awal tahun ini," katanya ke KONTAN, Selasa (17/9).
Justinus melanjutkan, sejatinya kondisi rupiah yang lemah, secara tidak langsung turut mempengaruhi rencana penambahan gerai baru. Terutama biaya bahan baku yang beberapa di antaranya masih harus impor. "Seperti, beberapa bumbu rahasia internasional kami masih harus impor," ungkapnya.
Selain itu, seiring dengan penambahan jumlah gerai KFC tahun ini, perusahaan ini pun harus menambah jumlah mesin produksi yang juga masih harus impor.
Yakin target tercapai
Imbasnya bisa ditebak. Fast Food terpaksa harus menambah menambah belaja modal (capital expenditure) tahun ini. Penambahan tersebut besarnya sekitar 10% sampai 15% dari anggaran belanja modal sebelumnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, di 2013 ini, Fast Food mengalokasikan belanja modal sebanyak Rp 300 miliar untuk memuluskan rencana bisnisnya. Belanja modal tersebut seluruhnya berasal dari kas internal perusahaan.
Dari jumlah tersebut, rencananya sebagian besar akan digunakan untuk membuka gerai baru. Sisanya untuk merenovasi gerai yang sudah ada dan pergantian mesin baru.
Awalnya, perusahaan ini telah menghitung, untuk membangun sebuah gerai KFC, Fast Food harus menggelontorkan dana senilai Rp 2,5 miliar di food court, Rp 4 miliar untuk gerai di mal, Rp 6 miliar di ruko, serta Rp 6 miliar hingga Rp 10 miliar untuk gerai berdiri sendiri alias stand alone.
Dengan rencana penambahan alokasi belanja modal, total belanja modal Fast Food langsung membengkak menjadi antara Rp 330 miliar sampai Rp 345 miliar.
Sekadar catatan, jumlah gerai KFC sampai akhir 2012 sebanyak 441 gerai yang tersebar di 98 kota di Indonesia. Sedangkan realisasi hingga semester pertama tahun ini, FAST telah membuka sebanyak 16 gerai baru KFC.
Dengan rencana penambahan 16 gerai baru lagi di semester kedua ini, berarti total gerai KFC yang akan dibuka Fast Food mencapai 32 gerai. Padahal, perusahaan ini rencananya hanya membuka sebanyak 30 gerai baru KFC sepanjang 2013 ini.
Menurut Justinus, aksi korporasi ini tidak terlepas dari kinerja perusahaan di semester I-2013 yang berhasil membukukan pendapatan Rp 1,85 triliun. Hasil ini lebih tinggi 10,78% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,67 triliun.
Justinus pun optimistis, pendapatan Fast Food hingga tutup tahun ini bisa sesuai dengan target yang dipatok perusahaan sebelumnya, yakni mencapai Rp 4 triliun. Target tersebut, lanjutnya, sudah barang tentu melihat kondisi pasar dan masyarakat saat ini. "Untuk saat ini, kami belum ada niat menaikkan harga jual," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News