kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina akan beli Airbus A400


Senin, 22 April 2019 / 14:14 WIB
Pertamina akan beli Airbus A400


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Konsultan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Gatot Trihargo mengungkapkan bahwa PT Pertamina berencana membeli pesawat Airbus A400. “Nanti ke depan Pertamina beli Airbus 400,” kata Gatot di Jakarta, Senin (24/4).

Meski tak soal transaksi lebih lanjut, termasuk jumlah uni yang dibeli, Gatot menjelaskan pesawat kelak akan dioperasikan oleh PT Pelita Air Service. Perusahaan kargo yang dimiliki oleh PT Pertamina dan, PT Pertamina Pedeve Indonesia.

Airbus A400 sendiri disebut Gatot telah beberapa kali digunakan pemerintah, misalnya untuk misi penyelamatan bencana tsunami di Palu, Sulawesi Tengah belum lama ini. “Rescue di Palu itu cepat, karena Airbus A400 hanya butuh landasan pendek, dan puna kapasitas angkut lebih besar dibandingkan Hercules,” jelasnya.

Sedangkan, proyeksinya Pelita Air dapat mempergunakan Airbus A400 untuk pengiriman kargo misalnya ke Papua, dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. sementara soal transaksi Gatoto bilang targetnya tahun ini rampung, dan bisa segera didatangkan unit paling lambat tahun depan.

Pelita Air sendiri kelak disebutkan Gatot juga akan bergabung dalam holding penerbangan yang tengah digodok Kementerian BUMN dan berpotensi dipimpin oleh PT Survei Udara Penas sebagai induk holding.

Selain Pelita Air, adapula PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Angkasa Pura I, dan PT Angkasa Pura II yang kelak akan jadi anggota holding.

“Garuda itu sudah perusahaan terbuka sehingga lebih sulit untuk jadi induk holding. Sementara Penas memang perusahaan kecil, tapi tahun lalu sudah dapat laba Rp 3 miliar, sehingga relatif lebih mudah,” jelas Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×