Reporter: Rezha Hadyan | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) menambah dua armada kapal di tahun lalu. Terdiri dari satu unit Kapal Induk kelas Handysize dan satu unit kapal tunda (tugboat). Dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kontan.co.id pada Selasa (8/1), manajemen PSSI menyebut dengan tambahan tersebut, perseroan mengakhiri tahun 2018 dengan total armada sebanyak 80 unit.
Rinciannya terdiri dari 38 unit kapal tunda, 37 unit tongkang, 3 unit fasilitas muatan apung dan 2 unit kapal induk kelas (MV) Handysize.
Penambahan armada dilakukan untuk menggarap potensi pasar logistik di Indonesia seiring usaha pemerintah yang sedang menggenjot infrastruktur berbasis maritim. Seperti pembangunan beberapa pelabuhan baru, bangkitnya industri pengolahan mineral dan tambahan pembangkit milik PLN, yang pada gilirannya akan meningkatkan permintaan untuk industri logistik di tanah air.
Seluruh investasi di tahun 2018 dibiayai internal. Di mana Perseroan berinvestasi sekitar US$ 9,7 juta untuk satu unit MV Handysize (32.000 dwt) termasuk perlengkapan tambahan dan bendera dan menamakan MV baru ini “Dewi Ambarwati”.
Penambahan satu unit Kapal Tunda (2x1.200 hp) yang diberi nama “JKW Mahakam VII” juga dilakukan untuk menambah kekurangan kapal selama ini seiring dengan tingginya permintaan pengangkutan batubara.
Sebagai catatan, Perseroan menghabiskan sekitar US$ 9,6 juta untuk belanja modal untuk periode sembilan bulan pertama 2018.
Untuk tahun ini, Adi Hartadi, Head of Investor Relations PSSI sebelumnya menyebutkan perseroan berencana untuk menghabiskan antara US$ 40 juta sampai US$ 50 juta untuk belanja modal di tahun 2019. "Untuk tahun depan kalau situasinya kondusif kami akan tambah satu sampai dua kapal induk lagi sambil lihat dulu situasinya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News