kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina bangun 185.000 lebih pangkalan LPG di Indonesia


Rabu, 16 September 2020 / 13:57 WIB
Pertamina bangun 185.000 lebih pangkalan LPG di Indonesia
ILUSTRASI. Hingga Agustus 2020, Pertamina telah mengembangkan 185.210 pangkalan LPG yang tersebar di 55.004 desa dan kelurahan.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program One Village One Outlet (OVOO) yang diinisiasi PT Pertamina (Persero) telah mempercepat penyebaran outlet LPG 3 kilogram (kg) hingga ke wilayah perdesaan di seluruh Indonesia. Hingga Agustus 2020, Pertamina telah mengembangkan 185.210 pangkalan LPG yang tersebar di 55.004 desa dan kelurahan atau 82,5% dari total 66.691 desa dan kelurahan.

Sementara jika dihitung menurut wilayah kecamatan, jangkauannya lebih luas lagi, yakni telah mencapai 99,6%. Pangkalan LPG 3 kg di tingkat kecamatan telah menjangkau 5.585 kecamatan dari total 5.608 kecamatan di seluruh Indonesia.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan, Pertamina terus berkomitmen memperluas jangkauan pelayanan LPG hingga ke desa-desa dengan 2 jenis outlet yakni Pangkalan LPG 3 kg untuk LPG Subsidi atau PSO dan Pertashop untuk Bright Gas atau LPG Non PSO.

“Pertamina akan terus menambah jumlah pangkalan LPG 3 kg sehingga distribusinya semakin meluas ke seluruh desa sejalan dengan program konversi minyak tanah ke gas yang diamanahkan pemerintah, khususnya untuk menyasar ke wilayah timur Indonesia,” ujar Fajriyah dalam siaran pers yang diterima Kontan, Rabu (16/9).

Baca Juga: Ahok usulkan Kementerian BUMN dibubarkan, ini alasannya

Dengan Program OVOO, Pertamina menargetkan setiap desa minimal tersedia satu pangkalan LPG 3 kg sehingga memudahkan masyarakat di perdesaan mendapatkan energi yang bersih, hemat dan, ramah lingkungan.

“Untuk meningkatkan keandalan pasokan, Pertamina terus menggenjot pembangunan infastruktur distribusi energi seperti Depot LPG dan jaringan pipa gas termasuk SPBBE dengan prioritas di wilayah timur Indonesia,” imbuh dia.

Selain mengembangkan Pangkalan LPG 3 kg, program OVOO Pertamina juga terus mendorong pengembangan outlet Pertashop untuk mendistribusikan Bright Gas, BBM berkualitas, serta produk pelumas Pertamina. Hingga saat ini tercatat sebanyak 576 outlet Pertashop telah siap beroperasi sehingga bisa mendukung distribusi energi yang semakin merata sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi desa.

Pertamina pun membuka program kemitraan untuk pengembangan Pertashop. Tahapan menjadi mitra Pertashop antara lain dengan melakukan pendaftaran melalui http://kemitraan.pertamina.com, dilanjutkan verifikasi lapangan, administrasi, persyaratan pemerintah daerah dan penguasaan lahan, izin bangunan berupa desain yang disetujui oleh Pertamina, dan proses pembangunan.

Setelah itu, akan dilakukan kontrak kerjasama dengan Pertamina dalam jangka waktu 10 tahun sehingga Pertashop bisa operasional secara berkelanjutan.

Selanjutnya: Pertamina jawab kritik Ahok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×