Reporter: Diemas Kresna Duta | Editor: Azis Husaini
JAKARTA. PT Pertamina membenarkan telah melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) pada awal Janurai 2013 untuk melakukan joint study dengan Daqing Enterprises International (DQE), anak usaha Petrochina Daqing Oilfield Company Limited, dalam proyek pengurasan minyak tahap lanjut alias Enhanced Oil Recovery (EOR) untuk mendongkrak produksi.
Proyek EOR tersebut akan dilakukan pada seluruh sumur-sumur tua milik anak usaha Pertamina, yakni PT Pertamina EP, di 43 wilayah kerja (WK) minyak dan gas bumi (migas). Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir mengungkapkan, saat ini, upaya joint study masih dalam tahapan evaluasi.
Sayang, Ali enggan menyebut sumur mana yang tengah dilakukan upaya joint study. "Saya belum dapat informasi terbaru soal joint study antara Pertamina EP dengan Daqing. Setahu saya, saat ini masih dilakukan upaya penjajakan lanjutan," katanya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.
Melalui joint study itu, Ali menerangkan, PT Pertamina mengklaim dapat menunjuk langsung Daqing dalam proyek EOR PT Pertamina EP (PEP). Hal ini masih sesuai dengan ketentuan pada mekanisme proyek EOR yang diberikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada (16/5) lalu.
Ali pun mengklaim, jika nantinya Pertamina menunjuk langsung anak usaha Petrochina tersebut sebagai pihak ketiga dalam proyek itu, Pertamina menyatakan tidak menyalahi aturan. Sebab, dalam surat mekanisme EOR yang diberikan SKK Migas, terdapat tiga ketentuan yang harus dilakukan Pertamina. Pertama, Pertamina boleh menunjuk langsung asalkan sudah melakukan joint study. Kedua, adanya beauty contest, ketiga, adanya mekanisme tender terbuka. "Berarti kami tidak salah dong kalau menunjuk langsung?" ungkap Ali.
Sekretaris SKK Migas, Gde Pradnyana menyarankan Pertamina untuk tidak terlalu cepat dalam menentukan mitra dalam proyek EOR. Alasannya, supaya negara tidak dirugikan oleh keputusan ini. Sebab, biaya proyek EOR akan diganti negara melalui cost recovery. "Saya kira banyak kontraktor lain seperti Daqing yang juga berhasil memakai teknik EOR," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News