Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tepat tanggal 1 Januari 2018 nanti PT Pertamina (Persero) secara resmi menjadi operator Blok Mahakam. Pertamina akan mengambil alih kendali operasi dari perusahaan asal Prancis, Total EP Indonesie.
Sebagai operator Blok Mahakam pada 2018 nanti, Pertamina dituntut untuk bisa mempertahankan produksi migas di blok tersebut. Maklum saja, saban tahun produksi migas Blok Mahakam jadi salah satu penyumbang produksi migas Indonesia.
Pertamina pun menargetkan produksi gas Blok Mahakam tahun depan bisa mencapai 1.200 million standard cubic feet per day (mmscfd). Sementara produksi minyak ditargetkan berkisar 40.000-42.000 barrels of oil per day (bopd).
Untuk mencapai target tersebut, Pertamina mengalokasikan investasi pada tahun depan mencapai US$ 700 juta. Ditambah dengan biaya operasi mencapai US$ 1,1 miliar.
Dengan tugas dan beban biaya tersebut, Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik pun membuka kesempatan bagi perusahaan migas untuk berpartner di Blok Mahakam. "Salah satu strategi kami menjalin patnership," kata Massa, Rabu (27/12).
Sejauh ini sudah ada tiga nama perusahaan yang disebut-sebut berminat di Blok Mahakam, yaitu Total EP Indonesie dan Inpex Corporation yang memegang saham di Blok Mahakam saat ini. Ada juga perusahaan asal Uni Emirat Arab, Mubadala Petroleum yang disebut-sebut berminat di Blok Mahakam.
Namun Massa belum bisa menyebut calon partner selain Total dan Inpex yang telah mengajukan penawaran ke Pertamina. "Masih menunggu," kata Massa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News