Reporter: Azis Husaini, Febrina Ratna Iskana, Pratama Guitarra | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignatius Jonan akhirnya memberikan restu kepada PT Total EP Indonesie untuk mendapatkan 39% saham Blok Mahakam. Keputusan Jonan ini merevisi putusan Menteri ESDM Sudirman Said yang hanya menjatah saham 30% bagi Total EP di Mahakam.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menegaskan menteri Jonan telah meneken surat persetujuan ini. "Sudah ada suratnya. Boleh 39%," katanya dia di Kantor Kementerian ESDM akhir pekan lalu.
Sebelumnya, Total EP Indonesie dan Inpex Corporation mengirimkan surat atas ketertarikan mengelola Blok Mahakam pasca kontrak mereka habis 31 Desember 2017. Mereka minta jatah 39% saham.
Menurut Arcandra, masuknya calon investor Blok Mahakam nanti bisa dilakukan setelah Pertamina, melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Mahakam menguasai secara penuh Blok Mahakam mulai 1 Januari 2018.
Artinya, Total EP Indonesie tidak harus masuk saat ini atau saat kontrak masih berjalan. Total EP akan membahas secara langsung besaran nilai valuasi yang harus mereka tebus untuk mendapatkan 39% saham di Blok Mahakam dengan Pertamina.
Lantaran 39% saham Blok Mahakam diberikan ke Total EP, Pertamina hanya memiliki 51% saham Blok Mahakam. sementara saham Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur tetap 10%.
Namun lagi-lagi, 10% participating interest (PI) Pemprov Kalimantan Timur sampai saat ini belum selesai. Sebab Kabupaten Kutai Kartanegara menginginkan tambahan porsi kepemilikan.
Sesuai dengan Permen ESDM No.37/2016 tentang Ketentuan Penawaran Participating Interest 10% pada Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi, Pemprov Kaltim mendapatkan jatah 66,65% saham dan 33,35% saham untuk Kabupaten Kutai Kartanegara dari alokasi 10% PI Blok Mahakam. "Daerah belum sepakat. Yang 10% itu masih membahas pembagian Pemkab dengan Pemprov," tandasnya.
Direktur Hulu PT Pertamina Syamsu Alam mengatakan hingga saat ini dirinya belum mengetahui mengenai surat ke Pertamina terkait dengan perubahan share down. "Kok masih ribut-ribut persen-persenan," ungkap dia kepada Kontan.co.id, Selasa (26/12.