Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Daripada berantem, mending damai. Maka, PT Pertamina dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menandatangani head of agreement kerjasama operasi (KSO) jaringan pipa gas Duri-Dumai sepanjang 67 km. Hal ini sesuai Keputusan Menteri ESDM No 5975 K/12/MEM/2016 27 Juni 2016, yakni menggarap proyek tersebut bersama-sama.
Dengan penandatanganan head of agreement, menandakan era baru sinergi Pertamina dan PGN yang sebelumnya kurang akur terkait urusan gas. Kedua BUMN ini akan memulai proses pembangunan jaringan pipa tersebut pada kuartal III-2017.
Yeni Handayani, Direktur Gas dan Energi Baru Terbarukan Pertamina, mengatakan, kedua pihak sudah melakukan pembicaraan mengenai detail proyek dan pengerjaan. Pertamina menggenggam 60% saham pada proyek jaringan pipa gas Duri-Dumai.
Sedangkan PGN menggenggam sisanya. Nantinya desain pipa sepanjang 67 kilometer (km) tersebut akan menggunakan diameter 24 inci untuk mengaliri gas. Oleh karena itu, baik Pertamina dan PGN akan mengebut proses pengadaan dan kontraktor setelah Lebaran nanti.
Menurut Yeni, sumber pasokan ada dari ConocoPhillips. "Sedangkan koridor Pertamina juga dapat tambahan dari Buntu, jadi bisa memasok wilayah Dumai dan sekitarnya," kata Yeni, di kantor Kementerian BUMN, Jumat (9/6).
Hitungan Yeni, volume gas yang akan mengalir di pipa tersebut dari Pertamina sebanyak 97 million standard cubic feet per day (mmscfd), sedangkan untuk PGN sekitar 37 mmscfd. Sehingga total gas yang akan mengalir 140 mmscfd.
Sementara itu, Jobi Triananda Hasjim, Direktur Utama PGN bilang, pihaknya akan mengawal proyek ini sampai selesai. Sebab potensi permintaan di Dumai cukup baik. Maklum, di wilayah ini terdapat industri petrokimia, kelapa sawit, pelabuhan dan kilang.
Dengan adanya jaringan pipa gas juga akan memicu semakin bertumbuhnya industri-industri baru di wialayh tersebut. Hal ini juga memungkinkan bagi PGN membangun jaringan pipa menyambung hingga ke Medan.
Bila jaringan pipa Arun-Belawan sudah jadi, ditambah jaringan dari Lampung ke Duri, maka sangat memungkinkan membangun koneksi jaringan pipa Duri ke Medan. Saat ini, wilayah yang terletak diantara Duri dengan Medan memang belum tumbuh industri alias blank spot.
Dengan adanya jaringan pipa yang mengaliri daerah tersebut juga akan menyokong pertumbuhan industri di wilayah tersebut. Efek dominonya, memungkinkan pengembangan jaringan-jaringan gas di wilayah sekitar. Jobi menjelaskan, infrastruktur gas memicu pertumbuhan industri. "Karena ada pipa gas Cilamaya-Cilegon, tumbuh industri Cilegon. Karena ada pipa Bekasi-Karawang, tumbuh industri di sana. Jadi kalau ada pipa, industri tumbuh," ujar Jobi.
Jaringan pipa gas Duri Dumai mayoritas akan mengikuti jalur utama atau jalan raya, sehingga tidak terlalu dipusingkan urusan pembebasan lahan. "Untuk menggarap proyek tersebut, baik Pertamina dan PGN menyiapkan dana belanja modal sebesar US$ 76 juta," ungkap dia.
Setelah proyek ini akan banyak lagi sinergi keduanya. "Tapi tidak bisa declare hari ini," kata Jobi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News