Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) resmi melakukan groundbreaking pembangunan Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu di Ulubelu, Lampung, 9 September 2025.
Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu ditargetkan mulai beroperasi pada 2026 dengan nilai investasi sekitar US$ 3 juta. Hidrogen hijau yang dihasilkan akan dimanfaatkan untuk uji pasar, termasuk ke sektor transportasi dan industri.
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan, Green Hydrogen merupakan salah satu energi ramah lingkungan yang rendah emisi.
Menurut Yuliot, cepat atau lambat energi terbarukan perlahan mendisrupsi energi fosil di masa mendatang yang menjadi core business Pertamina saat ini.
Baca Juga: Garap Proyek PLTP Ulubelu dan Lahendong, PLN IP dan PGEO Bentuk Konsorsium
Pengembangan Green Hydrogen akan menambah daftar energi hijau namun berpotensi saling mempengaruhi satu sama lain. Dengan semakin banyak alternatif pilihan, masyarakat tentu akan membandingkan mana yang lebih efektif dan lebih efisien.
"Pilihan energi terbarukan yang lebih bervariatif akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam memilih kebutuhan sumber energi yang jauh lebih berkualitas namun tidak berdampak negatif terhadap lingkungan,” jelas Yuliot dalam keterangan resmi, Selasa (9/9/2025).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Simon Aloysius Mantiri mengatakan, pengembangan green hydrogen selaras dengan dual growth strategy Pertamina Group, yaitu dalam hal mengembangkan portofolio bisnis rendah karbon untuk masa depan berkelanjutan.
Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Optimasi PLTP Ulubelu, Simak Pandangan Analis
Melalui inisiatif ini, lanjut Simon, Pertamina membuktikan teknologi green hydrogen berbasis panas bumi dapat diterapkan secara nyata. Proyek ini juga menjadi fondasi regulasi, standar, dan model bisnis hidrogen di Indonesia, dan menjadi ekosistem energi baru yang bisa direplikasi di wilayah lain.
Untuk diketahui, Pilot Plant Green Hydrogen Ulubelu ini diproyeksikan juga sebagai pusat pembelajaran teknologi dan uji kelayakan komersial, termasuk studi permintaan serta kualitas produk untuk fase berikutnya.
Proyek ini mengintegrasikan energi panas bumi dengan teknologi terbaru AEM electrolyzer, menjadikannya pionir di dunia sekaligus mempertegas arah transformasi portofolio energi bersih.
Fasilitas ini menjadi yang pertama di dunia yang mengintegrasikan teknologi Anion Exchange Membrane (AEM) electrolyzer dengan energi panas bumi sebagai sumber listrik bersih.
Baca Juga: Pertamina Geothermal Energy (PGEO) Teken Kontrak Pengadaan Jasa Rp 24,32 Miliar
Selanjutnya: Begini Strategi Remala Abadi (DATA) Genjot Kinerja pada 2025
Menarik Dibaca: Belum Bosan Reli, Harga Emas Perbarui Rekor Tertinggi Tembus US$ 3.650
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News