Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Perseroan) sub holding upstream Regional Zona 9 Kalimantan Timur (Pertamina EP dan Pertamina Hulu Sanga Sanga) menganggarkan capex di tahun 2022 sebesar US$ 300 juta dengan masing-masing pembagian 70% untuk pemboran dan 30% untuk fasilitas produksi.
General Manager Pertamina Zona 9 Andre Wijanarko mengatakan hingga November pihaknya sudah mengebor sebanyak 45 sumur.
“Pengeboran Zona 9 di tahun 2022 sudah 45 sumur, sisa sembilan sumur akan ditajak di Desember,” kata Andre kepada Kontan.co.id, Rabu (16/11).
Sejalan dengan program pemerintah yang menargetkan produksi migas 1 juta barel di tahun 2030, Pertamina Hulu Sanga-Sanga akan terus meningkatkan produksi migas.
Pertamina Hulu Sanga Sanga akan mengebor 80 sumur di zona 9, antara lain 28 sumur di Pertamina EP dan 52 sumur untuk Pertamina Hulu Sanga Sanga. Pengajuan ini dilakukan untuk meningkatkan produksi.
Baca Juga: Masih Berperan dalam Transisi Energi, Produksi Migas Perlu Ditingkatkan
Andre mengaku sekali pengeboran setidaknya mengeluarkan biaya sekitar US$ 4 juta. Tahun depan, pihaknya menganggarkan US$ 300 juta hingga US$ 350 juta untuk pengeboran.
“Tahun 2023 kami akan meningkat karena program kerja pengeboran kami baru ramping up, meningkat bertahap mulai Juli kemarin lalu Oktober kemudian November ini semua rig terutama yang di Pertamina Hulu Sanga Sanga akan on board,” kata Andre.
Dia merinci, ada enam rig yang beroperasi, plus satu eksplorasi dan ada lima rig yang beroperasi di Pertamina EP Sanga Sanga dan Sangata. Sehingga tahun depan ada 10 rig hingga 11 rig yang akan beroperasi di Zona 9. Penambahan operasional rig ini akan meningkatkan produksi.
Saat ini Pertamina Hulu Sanga Sanga maupun Pertamina EP yang berada di Zona 9 melakukan operasi pengeborannya di darat. Setidaknya secara keseluruhan kedua perusahaan memiliki pekerja mitra sekitar 671 yang tersebar di Sanga Sanga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
