kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

Pertamina Klaim Penjualan Pertamax Kembali ke Kondisi Normal


Senin, 14 April 2025 / 17:48 WIB
Pertamina Klaim Penjualan Pertamax Kembali ke Kondisi Normal
ILUSTRASI. KONTAN/Muradi/2025/03/07. PT Pertamina (Persero) mengklaim penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax telah kembali ke kondisi normal.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengklaim penjualan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax telah kembali ke kondisi normal, setelah sempat mengalami penurunan akibat isu kualitas beberapa waktu lalu.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan, pemulihan konsumsi Pertamax terlihat jelas selama masa Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025 (RAFI). Bahkan, terjadi lonjakan signifikan di wilayah Jawa Tengah.

“Sekarang sudah kembali normal. Kemarin di masa Satgas, seperti yang saya sampaikan, konsumsi Pertamax naik persentasenya, terutama di Jawa Tengah. Kami cukup terkejut, di Jawa Tengah peningkatan konsumsi Pertamax lebih dari 70% dibanding hari-hari normal,” kata Fadjar dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (14/4).

Baca Juga: Penjualan Pertamax Turbo Melesat 41,7% pada Ramadan dan Idulfitri 2025

Fadjar menduga lonjakan tersebut disebabkan oleh pergeseran arus mudik dari wilayah Jawa bagian Barat ke arah Jawa Tengah.

“Itu membuktikan bahwa masyarakat kembali percaya kepada produk-produk Pertamina. Terima kasih kepada masyarakat atas kepercayaannya,” tambahnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengakui adanya penurunan konsumsi Pertamax sekitar 5% akibat isu yang sempat mencuat. Meski begitu, pemerintah menegaskan akan terus menjaga posisi Pertamina di pasar.

“Dari ESDM akan turun mengecek kualitasnya lewat Lemigas. Sebelum didistribusikan ke konsumen, Lemigas juga akan mengecek,” tegas Bahlil.

Baca Juga: Bukit Asam (PTBA) Siapkan Capex Rp 7,2 Triliun di Tahun 2025

Selanjutnya: Tarif Tol Mulai Naik Sepanjang 2025, Layanan Jalan Tol Bakal Makin Baik?

Menarik Dibaca: KAI Amankan 1.083 Barang Tertinggal Selama Lebaran, Total Nilai Rp 1,28 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×