kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina klaim volume tumpahan minyak di perairan Karawang tinggal 10%


Kamis, 01 Agustus 2019 / 21:20 WIB
Pertamina klaim volume tumpahan minyak di perairan Karawang tinggal 10%


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) mengatakan volume tumpahan minyak (oil spill) sumur YYA-I yang terjadi di perairan Karawang tinggal 10% dari tumpahan minyak pertama yang diperkirakan mencapai 3.000 barel per hari.

"Kalau dilihat dari tumpahan minyak tinggal 10% dari yang pertama, ini secara volume. Tetapi upaya kami tidak surut, kami terus lakukan upaya supaya ini tidak memberikan dampak ke masyarakat," ujar Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati, Kamis (1/8).

Nicke menerangkan, berbagai upaya yang sudah dilakukan PT Pertamina supaya dampak tumpahan minyak tersebut tidak sampai ke daratan. Dia mengatakan, PT Pertamina memaksimalkan penanganan di tengah laut terlebih dahulu.

Baca Juga: Walhi tunggu iktikad baik Pertamina soal tumpahan minyak mentah di perairan Karawang

Sementara itu Direktur Hulu PT Pertamina  Dharmawan Samsu menjelaskan, terdapat 9 area terdampak di wilayah Karawang dan 2 area terdampak di wilayah Bekasi.

Dia mengatakan, Pertamina terus melakukan perkembangan supaya titik pantai yang terdampak bersih. Bahkan, dilakukan 7 lapis proteksi yang dikembangkan di daerah yang terdampak.

Di layer pertama, di sekitar anjungan YYA-I, dibentangkan 2.450 meter static oil boom sehingga tumpahan minyak tetap berad di lingkungan anjungan.

Baca Juga: Kontraktor Sumur Migas Pertamina yang Bocor di ONWJ Diminta Bertanggungjawab

Selanjutnya, di layer 2 ditempatkan movable oil boom (dynamic oil boom) untuk mengejar tumpahan minyak yang lolos dari lapisan pertama, sementara layer ketiga merupakan pengulangan dari layer kedua untuk mengejar tumpahan minyak yang lolos dari lapisan ketiga.

Layer keempat ditempatkan di area KLA atau anjungan yang memiliki awak. Menurut Dharmawan, tumpahan minyak harus dipastikan tidak sampai ke area tersebut. "Kalau ada, harus diangkat segera," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×