Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina NRE dan Masdar menandatangani nota kesepahaman tentang pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan angin (PLTB) di Indonesia dan negara lain yang memiliki potensi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina mendorong kepada seluruh subholdingnya untuk melakukan kerja sama dengan mitra dengan prinsip yang saling menguntungkan.
“Dengan kerja sama ini, Pertamina NRE sebagai ujung tombak pengembangan energi baru terbarukan di Pertamina bisa membuka banyak peluang untuk semakin ekspansif dan go global,” kata Nicke dalam keterangan resmi, Rabu (22/5).
CEO Pertamina NRE John Anis menerangkan, berlandaskan kerja sama baik yang telah terjalin sebelumnya, Pertamina NRE akan memperluas cakupan kerja sama antara kedua belah pihak.
Sementara itu, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi mengungkapkan bahwa Persatuan Emirat Arab (PEA) terus menunjukkan komitmen untuk kemajuan sektor energi di Indonesia khususnya berfokus pada pengembangan energi terbarukan.
Baca Juga: Pertamina NRE Targetkan Pertumbuhan Bisnis Rendah Emisi
Upaya bersama yang dilakukan Masdar dan Pertamina NRE akan menjadi katalisator investasi di hidrogen hijau, tenaga surya, dan tenaga angin, dan memposisikan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam transisi energi global.
Nota Kesepahaman antara Pertamina NRE dan Masdar ini mencakup antara lain melakukan studi kelayakan dalam pengembangan PLTS dan PLTB, serta tidak menutup kemungkinan power to hydrogen. Tidak saja menjajaki potensi di Indonesia tetapi juga negara lain. Nota kesepahaman ini berlaku untuk periode satu tahun.
Pertamina NRE dan Masdar telah memiliki hubungan yang baik, di mana Masdar berinvestasi di PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) yang merupakan anak usaha Pertamina NRE. PEA dan Indonesia memiliki visi yang sama untuk menciptakan Pembangunan berkelanjutan, salah satunya melalui pengembangan energi terbarukan.
John melanjutkan bahwa dengan kerja sama strategis ini diharapkan menjadi salah satu perwujudan dukungan Pertamina bagi pemerintah guna mencapai target net zero emission di tahun 2060 mendatang.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan, kiprah Pertamina NRE dalam pengembangan pembangkit listrik berbasis energi bersih merupakan salah program inisiatif penurunan emisi.
"Inisiatif transisi energi dan upaya penurunan emisi menjadi komitmen Pertamina dalam sustainability energi di masa depan. Hal ini sejalan dengan peran PNRE yang besar dalam energi transisi," kata Fadjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News