Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) memulai transisi energi dan dekarbonisasi di Pertamina Group dengan fokus pada pengembangan bisnis rendah emisi.
CEO Pertamina NRE John Anis mengatakan, dibentuknya Pertamina NRE sebagai bentuk komitmen Pertamina mendukung pemerintah menuju target Net Zero Emission. Pertamina menerapkan strategi pertumbuhan ganda, yaitu dengan cara memperkuat bisnis eksisting dan membangun bisnis rendah karbon.
John menyampaikan, Pertamina NRE menjadi ujung tombak dalam strategi membangun bisnis rendah karbon. Sejumlah portofolio bisnis menjadi prioritas strategis Pertamina NRE, antara lain gas to power, geothermal, efisiensi energi, hidrogen bersih, dan energi terbarukan lainnya seperti tenaga surya, angin, dan biomassa.
Baca Juga: Pertamina NRE dan Hitachi Energy Kolaborasi Garap Teknologi Konversi Energi
Selain itu terdapat juga bisnis baterai, bisnis karbon, serta bioethanol. Pada tahun 2029 Pertamina NRE menargetkan kapasitas terpasang dari geothermal dan energi terbarukan lainnya mencapai sekitar 6 gigawatt (GW), kapasitas produksi bioethanol mencapai sekitar 630 ribu kilo liter (KL), kapasitas produksi hidrogen bersih mencapai sekitar 77 ribu ton per tahun (ktpa), dan kurang lebih 19 juta ton CO2 kredit karbon diperdagangkan.
John menerangkan, beberapa inisiatif Pertamina yang dapat mendorong dekarbonisasi cukup signifikan untuk sektor hulu migas dan sektor industri lainnya antara lain efisiensi energi, carbon capture and storage (CCS/CCUS), serta kredit karbon berbasis solusi alam (nature based solutions/NBS) maupun berbasis teknologi.
"Khusus untuk kredit karbon, kami memperdagangkannya di bursa karbon dan transaksi perdagangan telah mencapai total volume sekitar 561 ribu ton CO2 hingga saat ini. Pembeli kredit karbon berasal dari sektor industri pertambangan, perbankan, maupun penerbangan." kata John dalam keterangan resmi, Selasa (21/5).
Baca Juga: Pertamina NRE Serius Bangun Eksosistem EBT
Untuk geothermal, Pertamina NRE melalui anak usahanya PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menargetkan kapasitas terpasang dari area geothermal yang dioperasikan sendiri mencapai 1,4 GW pada tahun 2029.
Saat ini kapasitas terpasang geothermal PGE mencapai 672 MW dan akan meningkatkannya secara agresif baik secara organik maupun anorganik. Pertamina NRE juga ke depan akan menjadi pemasok bioethanol untuk bahan bakar nabati yang diproduksi Pertamina, yaitu Pertamax Green.
"Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional, diproyeksikan permintaan Pertamax Green pada tahun 2034 mencapai 51 juta KL," pungkas John.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News