Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - MEDAN. PT Pertamina (Persero) mengaku, aksesibilitas energi menjadi tantangan bagi negara kepulauan seperti Indonesia. Kondisi geografis dan keterbatasan akses membuat masyarakat yang tinggal di pelosok mesti menempuh jarak jauh untuk memperoleh Bahan Bakar Minyak (BBM).
Pertamina pun sudah menyediakan fasilitas pengisian BBM melalui 380 lebih lembaga penyalur BBM yang hadir di 33 kota/kabupaten di Sumatra Utara. Namun, sebarannya belum merata. Ambil contoh, masyarakat di Kabupaten Samosir baru memiliki satu lembaga penyalur BBM berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Baca Juga: Pertamina: Rencana penambahan SPBU tetap berjalan
Maka dari itu, Uni Manager Communication, Relations, & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) I M. Robby Hervindo menyebut, pihaknya terus berupaya memperluas akses energi dengan harga terjangkau kepada masyarakat hingga ke pelosok Sumatra Utara. Salah satu caranya melalui program Pertashop yang kini hadir di provinsi tersebut.
Melalui Pertashop, masyarakat di pelosok makin mudah mendapat BBM. Harga BBM yang dijual Pertashop sama dengan di SPBU di perkotaan. Operasionalnya pun memenuhi persyaratan dan standar keamanan migas.
Dari sisi keamanan, Pertashop dilengkapi alat pemadam api ringan (APAR). Lokasinya tidak berdempetan dengan pemukiman warga. Tersedia pula alat grounding untuk mencegah listrik statis.
Baca Juga: Meski dibayangi wabah corona, SKK Migas siap kebut proyek hulu migas tahun ini
Sementara di sisi takaran, Pertashop menggunakan meter dispenser yang sama seperti SPBU. UPTD Balai Metrologi memeriksa berkala ketepatan takaran dispenser Pertashop sehingga terjamin ukurannya.
"Lima Pertashop perdana di Sumut telah hadir melayani warga di Kelurahan Paribun, Kecamatan Barusjahe dan Kelurahan Lingga, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Pertashop di dua lokasi ini mulai beroperasi pada 20 Mei 2020," jelas Roby dalam siaran pers di situs Pertamina, Kamis (4/6).