kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pertamina optimis swasembada BBM pada 2024


Senin, 13 Februari 2017 / 19:00 WIB
Pertamina optimis swasembada BBM pada 2024


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Pertamina (persero) yakin dalam enam tahun ke depan Indonesia sudah bisa swasembada bahan bakar minyak (BBM). Alasannya, Pertamina saat ini tengah menyiapkan proyek Refinery Development Masterplan Program (RDMP) dan New Grass Root Refinery (NGRR) yang diproyeksi akan selesai secara bertahap hingga 2024.

Saat ini produksi BBM dari kilang Pertamina memang baru mencapai 1 juta barel. Sementara kebutuhan BBM masyarakat Indonesia sekarang sebesar 1,6 juta barel.

Namun pada tahun 2019 ketika RMDP Balikpapan tahap I selesai, maka kapasitas kilang Pertamina naik menjadi 1,1 juta barel per hari. Pada 2020 ketika RDMP Balongan dan RDMP Balikpapan tahap II selesai dibangun, maka kapasitas kilang naik menjadi 1,2 juta barel per hari.

Pada tahun 2021 kapasitas kilang Pertamina menjadi 1,5 juta barel per hari setelah RDMP Cilacap dan GRR Tuban selesai. Pada 2023 diharapkan GRR Bontang bisa selesai sehingga produksi kilang mencapai 1,8 juta barel per hari. Terakhir adalah selesainya RDMP Dumai pada 2024 yang membuat kapasitas kilang Pertamina mencapai 2 juta barel per hari.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan total produksi BBM dari kilang-kilang Pertamina pada 2025 pun sudah menyentuh angka 2 juta barel per hari. Dengan perhitungan tersebut, Wianda optimis pada 2023 nanti Indonesia sudah tidak lagi mengimpor BBM.

"Kita sudah produksi lebih dari konsumsi masyarakat Indonesia, bahkan ada kelebihan produksi 400.000 barel per hari yang bisa kami ekspor,"ujarnya pada Senin (13/2).

Namun swasembada BBM ini hanya bisa terjadi bila konsumsi BBM masyarakat Indonesia tidak bergerak dari angka 1,6 juta barel per hari. Wianda optimis konsumsi BBM tidak akan meningkat pasalnya pada 2025 mendatang sudah akan ada bauran energi seperti energi baru terbarukan (EBT).

Selain itu Pertamina juga akan mengembangkan penggunaan gas. Salah satunya dengan meningkatkan penggunaan gas untuk transportasi dan listrik.

"Bauran energi untuk EBT pada 2025 mencapai 25%. Sebagai pelaku usaha kami memikirkan target pemerintah pada 2025 akan ada energi yang lain. Konsumsi BBM pada 2025 tidak sampai 1,6 juta barel per hari,"jelas Wianda.

Biarpun begitu, Wianda bilang Pertamina tetap merencanakan pembangunan dua kilang baru lagi. Pembangunan dua kilang ini sebagai bentuk antisipasi jika terjadi peningkatan konsumsi BBM.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×