kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pertamina rugi, harga BBM tetap


Sabtu, 25 Juli 2015 / 14:22 WIB
Pertamina rugi, harga BBM tetap


Reporter: Bunga Claudya, Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut PT Pertamina menanggung rugi Rp 12 triliun sepanjang Semester I-2015 akibat menjual premium dan solar tak sesuai harga keekonomian.

Menteri ESDM Sudirman Said menyebut dalam dua bulan pertama sejak harga MOPS menurun ada positif sekitar Rp 600 miliar. Tetapi bulan-bulan berikutnya sampai pertengahan tahun harganya mulai naik sehingga membuat Pertamina menderita kerugian.

Untuk itu, pemerintah harus mengompensasi kerugian tersebut kepada Pertamina. Dulu sempat harga yang seharusnya sudah naik ditahan karena pemerintah ingin melihat stabilitas. Nah, Pertamina mengalami defisit Rp 12 triliun. Pertamina merupakan korporasi yang harus mendapat hak sebagai korporasi.

"Karena itu kesempatan penurunan harga minyak dunia, dan mudah-mudahan kursnya stabil, saya tak akan serta-merta menurunkan harga BBM," ujar Sudirman pada Jumat (24/7).

Kompensasi itu sejalan dengan ide pembentukan oil fund. Nantinya pemerintah akan memiliki harga batas atas maupun bawah. Kalau di atas harga tertentu pemerintah akan berbicara mengenai kekuranganya kepada Pertamina. Kalau dibawah harga tertentu maka pemerintah akan menjaga selisihnya dan diambil sebagai simapanan untuk dana cadangan ketika harga MOPS cukup tinggi.

Sudirman pun menyebut pemerintah saat ini masih mengkaji peraturan yang tepat untuk menetapkan harga BBM yang akan dievaluasi pada November 2015. "November saya akan menyimpulkan sebetulnya yang terbaik itu kita tinjau berapa bulan sekali. Sekarang tiap bulan ditinjau yang perlu dinaikan-naikan kalau perlu turun, turun," ujarnya.

Meski masih memikirkan kerugian, Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto malah meluncurkan produk baru BBM. Yakni Pertalite dengan harga Rp 8.400 per liter. Produk ini mampu membuat kendaran memiliki jarak tempuh yang lebih jauh. Dari hasil uji coba Toyota Avanza, per satu liter Pertalite bisa menempuh jarak 14,78 km/liter. Sementara premium hanya mencapai 13,93 km/liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×