Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Lontaran Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro yang menyebut pemerintah akan menetapkan besaran biaya distribusi BBM PSO secara proporsional atau sliding scale disambut baik PT Pertamina (Persero).
Menurut Direktur Utama Pertamina Ari Hernanto Soemarno, besaran biaya distribusi BBM PSO memang harusnya mengikuti perkembangan harga minyak dunia. Dalam hitungan Ari, dengan harga ICP US$ 80 dan kurs Rp 9.400 per dolar maka alpha yang dianggap bisa membuat impas adalah 10%. Sementara kalau ICP dipatok US$ 50 dengan kurs Rp 11.000 maka alpha yang ideal 12,5%.
"Untuk bisnis BBM PSO kita nggak mau ambil untung besar tetapi yang wajar, sehingga kita bisa gunakan juga untuk membangun infrastruktur yang akan mendukung kehandalan," ujar Ari, Rabu (31/12).
Perubahan penghitungan alpha secara proporsional menurut Ari perlu dilakukan guna menghindari perusahaan mengalami kerugian. Sebelumnya Ari menyebut dengan alpha yang ditetapkan tahun 2009 sebesar 8% ditengah kondisi harga minyak yang sedang turun maka berpotensi merugikan perusahaan Rp 2 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News