kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Pertamina targetkan kapasitas pembangkit panas bumi capai 1.128 MW di tahun 2026


Senin, 26 Juli 2021 / 20:13 WIB
Pertamina targetkan kapasitas pembangkit panas bumi capai 1.128 MW di tahun 2026
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong di Tomohon, Sulawesi Utara.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina (Persero) ingin terus melakukan pengembangan energi panas bumi. SVP Downstream, Gas, Power, NRE Business Development & Portofolio Pertamina, Aris Mulya Azof mengatakan, Pertamina, masih mempunyai banyak wilayah kerja panas bumi.

Untuk itu, Pertamina menargetkan bisa meningkatkan kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) dari semula 672 Mega Watt (MW) menjadi 1.128 Mega MW pada tahun 2026 nanti.

“Pertamina sudah cukup lama mempunyai keahlian dan kemampuan di bidang panas bumi ini dan Pertamina juga mempunyai banyak wilayah kerja panas bumi,” kata Aris dalam dalam acara Green Summit 2021  yang disiarkan virtual, Senin (26/7).

Baca Juga: Kementerian ESDM siap dukung rencana pembentukan holding panas bumi

Menurut Aris, program pengembangan panas bumi ini merupakan salah satu bagian dari rencana jangka panjang pengembangan energi baru terbarukan (EBT) perusahaan.

Pertamina sendiri sudah mengalokasikan kurang lebih 9% dari total anggaran belanja modal atawa capital expenditure (capex) tahun 2020-2024 perusahaan.

Alokasi capex sekitar 9% tersebut setara dengan kurang lebih US$ 8 miliar. “Saat ini dari nilai tersebut kalau kami benchmark dengan  perusahaan-perusahaan energi sejenis, kami masih di atas rata-rata, di mana rata-rata capex yang dikeluarkan perusahaan energi sejenis lainnya (untuk pengembangan EBT itu sebesar 4,3%,” kata Aris.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×