Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dalam Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina (persero) mengenai Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Pertamina tahun 2016 yang dilakukan pada Senin (21/12), menargetkan Pertamina bisa memperoleh pendapatan senilai US$ 42,26 miliar atau relatif sama dengan prognosa pendapatan 2015.
Selain itu, Pertamina juga menargetkan laba bersih mencapai US$ 1,61 miliar di tahun depan dan mematok aset konsolidasian sebesar US$50,83 miliar. Di tengah penurunan harga minyak dunia, Pertamina juga masih optimistis mampu membukukan EBITDA margin di tahun depan sekitar 12,8% atau lebih tinggi dari prognosa pencapaian tahun ini sekitar 11%.
Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan tahun depan tekanan di bisnis migas sebagai penopang utama masih akan terus berlanjut dengan harga minyak mentah yang diprediksi masih relatif lemah, dan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar. Namun, di tengah tekanan tersebut, Pertamina akan berupaya untuk dapat meraih yang terbaik di segala lini bisnisnya.
"Peningkatan kinerja operasional dan efisiensi di segala lini sebagai bagian dari 5 pilar strategi prioritas Pertamina akan tetap menjadi tema sentral untuk mengatasi situasi yang belum terlalu menggembirakan,” kata Dwi dalam keterangan pers Senin (21/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News